Mohon tunggu...
Osy Siswi Utami
Osy Siswi Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa menuju akhir dari jurusan mengelola masa lampau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Fakta Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh

9 September 2022   23:44 Diperbarui: 9 September 2022   23:48 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (dok. kemdikbud.RI)

Film "Mencuri Raden Saleh" garapan produksi Visinema Pictures yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko mendapat perhatian besar dari masyarakat Indonesia sejak tayang di bioskop Kamis (25/8/2022). Laporan box office sampai hari ini, Rabu (7/9) telah menembus 1,5 juta penonton. 

Dalam film "Mencuri Raden Saleh" menceritakan tentang pencurian sekelompok anak muda terhadap lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh. 

Nah mari kita simak 3 Fakta lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh dalam film "Mencuri Raden Saleh", berikut fakta- faktanya : 

1. Lukisan Perlawanan terhadap Pemerintahan kolonial

Lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya Raden Saleh Sjarif Boestaman merupakan lukisan perlawanan atas lukisan karya Nicolaas Pieneman. Lukisan karya Raden Saleh berjudul "Ein Historisches Tableau, die Gefangennahme des javanischen Hauptings Diepo Negoro" (Lukisan bersejarah tentang penangkapan seorang Pemimpin Jawa Diponegoro) dibuat oleh Raden Saleh karena tidak setuju dengan gambaran lukisan Nicolaas Pieneman. 

Lukisan Nicolaas Pieneman yang berjudul "De onderwerping van Diepo Negoro aan luitenant- generaal Hendrik Merkus Baron de Kock" (Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock) menggambarkan Pangeran Diponegoro dalam keadaan pasrah dan lesu sedangkan Raden Saleh memberikan gambaran yang berbeda dengan raut wajah Pangeran Diponegoro yang tegas dan menahan amarah. 

Pieneman memberi judul lukisannya "Penyerahan Pangeran Diponegoro" sedangkan Raden Salah dengan judul "Penangkapan Pangeran Diponegoro". Raden Saleh melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial atas pengkhianatan pihak Belanda yang mengakhiri Perang Jawa pada 1830 dengan lukisan tersebut karena tidak setuju dengan gambaran Pieneman, sebab Ia merasa bahwa apa yang digambarkan oleh Pieneman tidak sesuai dengan apa yang terjadi.

2. Lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro" tidak dibuat di Indonesia

Raden Saleh Sjarif Boestaman yang menciptakan lukisan sebagai simbol perlawanan rakyat Jawa ini ternyata dibuat tidak di Indonesia atau Hindia Belanda saat itu. Raden Saleh yang sangat berbakat dan cerdas berkesempatan untuk belajar ke Eropa pada tahun 1829 dari ketertarikan A.A.J. Payen, seorang pelukis keturunan Belgia yang diperintahkan membuat lukisan pemandangan di Pulau Jawa untuk kantor Departemen van Kolonieen di Belanda. 

Payen yang melihat bakat Raden Saleh mengusulkan kepada Gubernur Jenderal Van Der Capellen (1819-1826) agar Raden Saleh dapat belajar ke Belanda. Sketsa awal dari lukisan Raden Saleh dibuat pada tahun 1856 di Eropa. Setahun kemudian pada 1857, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun