Mohon tunggu...
Olahraga

Negara Mengurusi Sepakbola(?)

23 Juni 2015   16:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Belakangan ini kita sering mendengar banyak berita mengenai konflik Menpora dengan PSSI, mungkin ada yang belum tau mengapa sih mereka berkonflik? Ya konflik ini mulai terjadi ketika laga Liga Super Indonesia atau yang kini menjadi QNB League baru berjalan beberapa minggu terhenti akibat Menpora melalui BOPI yang bertugas melakukan pembinaan, pengembangan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan olahraga profesional Indonesia mendesak PSSI agar mendiskualifikasi 2 klub besar yaitu Arema dan Persebaya akibat masalah dualisme klub namun desakan tersebut dihiraukan oleh PSSI. Nah puncaknya pun pada kongres PSSI di Surabaya, Menpora melalui surat keputusan pembekuan nomor 01307 tahun 2015 membekukan PSSI yang dampaknya adalah pemerintah tidak akan lagi mengakomodasi segala kegiatan PSSI salah satunya tidak memberi izin keamanan pertandingan yang mengakibatkan segala pertandingan sepakbola Liga Indonesia tidak bisa digelar.

Kita berpikir "lha kalo dua lembaga pengurus olahraga saling bertentangan lantas siapa yang harus diikuti kebijakannya?" menurut saya yang berhak adalah PSSI yang merupakan perpanjangan tangan dari FIFA yang dalam statuta FIFA pasal 13 dijelaskan "bahwa untuk mengatur urusan mereka secara independen dan memastikan bahwa urusan internal mereka tidak dicampuri oleh pihak-pihak ketiga". banyak negara yang kena sanksi karena melanggar pasal itu yaitu Yunani, Iran, dan Brunei Darusalam akibat pemerintahnya mengintervensi. Walaupun niat Menpora membekukan PSSI baik seperti memberantas mafia namun sayang mungkin FIFA yang jauh disana tidak tau apa yang terjadi disini jadi mereka hanya tau kalo pemerintah Indonesia mengintervensi PSSI saja sehingga layak diberi sanksi.

Sanksi itulah yang membunuh mata pencaharian pemain bola, pelatih, kitman, bahkan pedagang asongan di stadion. Dan sanksi itu jugalah yang membunuh kebanggaan dan satu-satunya hiburan terbaik kami, kami sudah menanti lama tim kami untuk berlaga kembali eh malah bubar semua. Saya hanya bisa berharap smoga PSSI bebas mafia dan negara tak mencampuri sepakbola kita agar konflik ini segera berakhir sehingga sanksi FIFA hanya berlaku 1 tahun dan juga smoga sanksi ini adalah momentum kebangkitan sepakbola Indonesia! Saya hanya ingin agar mereka tau bahwa kami mulai rindu tribun stadion yang layaknya tempat ibadah kedua kami, terberkatilah perjuangan kalian yang masih setia dengan klub kalian disaat seperti ini! Pantang tumbang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun