Mohon tunggu...
Osty Deslina
Osty Deslina Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Let's go..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Era Digital dan Tantangan Pendidikan Kristen

23 November 2021   19:26 Diperbarui: 23 November 2021   19:33 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Era Digital

Pengaruh terbesar dari pergeseran dunia kita jaman sekarang tentu saja dipengaruhi oleh teknologi. Baru 20 tahun yang lalu internet menjadi bagian dari hidup kita, tetapi sekarang kita telah hidup beririsan dengan internet dan teknologi[1]. Banyaknya perubahan-perubahan yang ditimbulkan dari fisik ke digital ini mengakibatkan perubahan-perubahan yang tidak terprediksikan sebelumnya. Kecepatan teknologi dan informasi bukan saja sekedar mempengaruhi gaya hidup dan perkembangan ekonomi tetapi juga sangat mempengaruhi bidang pendidikan. Mau tak mau teknologi dan pendidikan harus berjalan (bahkan berlari) berbarengan. Pendidikan dan teknologi tidak dapat lagi dipisahkan. Seperti pedang bermata dua, di satu sisi teknologi dapat membantu pendidikan tapi di sisi lain teknologi mengakibatkan hal-hal yang tidak baik terutama dalam hal pewarisan nilai- nilai dan karakter.

Perkembangan teknologi digital yang sangat cepat ini menimbulkan disrupsi dan ketidaknyamanan dalam beberapa bidang di dunia pendidikan seperti munculnya budaya-budaya baru[2], yaitu:

budaya cepat (instan culture): mengusung kecepatan dan keefesiensian namun kurang berempati.

budaya layar (screen culture): interaksi di depan monitor namun minim 'reality relationship'.

budaya informasi (information culture): menghabiskan waktu lebih banyak untuk membuka internet, dan 

budaya komunikasi (communication culture): berelasi secara virtual dan artificial.

Bill Gates mengatakan, "technologi is just a tool. In terms of getting the kids working together and motivating them, the teacher is the most important." Oleh karena itu, peranan guru dalam sekolah terutama pendidikan kristen sangatlah penting. Pendidik Kristen harus dapat melihat bagaimana titik awal perubahan ini dimulai dan ikut menyikapinya dengan tetap berjalan dalam kerangka metanarasi Alkitab. Selain itu, juga harus dapat mengenali disrupsi teknologi secara umum dan mengambil peran ikut berbagian dalam pengembangan ciptaan Allah di masa depan[3]. 

Pendidikan Kristen

Kita harus kembali memahami bahwa tujuan awal dari pendidikan Kristen adalah untuk membantu dan mengajak murid-murid untuk menyembah Tuhan serta membantu anak-anak belajar bagaimana untuk hidup harmonis dengan Tuhan, sesama, lingkungan dan diri sendiri. Untuk mencapai tujuan ini, sekolah dapat berperan sebagai transmisi budaya parenting school dalam mendidik para murid dalam kasih Tuhan sehingga Injil dapat terus diberitakan di tengah-tengah era digital ini.

Pendidikan Kristen dapat menyediakan lingkungan pendidikan yang memelihara iman, yang mempromosikan siswa bertalenta, dan masih tetap mempertahankan Kristen yang otentik dengan menjadikannya sebagai pendidikan yang benar-benar Kristen. Maka yang sering dipertanyakan adalah apakah pendidikan Kristen yang ada sekarang sudah benar-benar Kristen? Apakah sudah otentik baik di dalam maupun di luar kelas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun