Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kodrat Kematian

20 Juli 2021   22:25 Diperbarui: 21 Juli 2021   15:48 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia selalu hidup dalam bayang-bayang kematian. Misteri kematian selalu menyimpan ruang bagi manusia untuk merenungkan kematian. Manusia hidup dalam waktu dan dengan bergulirnya waktu dia bergerak dari kelahiran menuju kematian. Itulah kodrat kematian yang bagi manusia menjadi hal yang tak bisa dihindari.

     Kematian menuntut manusia untuk hidup baik dengan sesamanya agar saat kematian menjemput dia bisa hidup tenang di alam keabadian.. Misteri kematian ini menyimpan rahasia terdalam bahwa hidup manusia ada dalam realitas tertinggi yang bagi orang beriman di sebut Tuhan. Tuhan adalah tempat terakhir peziarahan hidup manusia. Semua manusia akan kembali ke pencipta-Nya. Dialah satu-satu-Nya pemilik kehidupan dan kematian. Memang Tuhan adalah tempat dimana semua manusia akan kembali kepada-Nya karena kodrat manusia adalah fana. Kefanaan atau kesementaraan hidup manusia memanggil manusia untuk kembali kepada kematian. Hal inilah yang membuat manusia takut akan kematian. 

       Saat kematian, seluruh realitas konkret manusia ikut terkubur. Saat itu manusia tidak bisa berkembang lagi, tidak bisa meninjau kembali pengalaman konkretnya dengan sesamanya. Misteri kematian membuat manusia selalu berpikir kedepan bahwa hidup ini hanyalah sementara. Cita-cita dan kesuksesan manusia seakan terkubur dalam kematian.

     Muncul pertanyaan kepada Tuhan, kenapa Tuhan menciptakan manusia tetapi pada akhirnya manusia berjalan menuju kematian? Kodrat kematian ini memunculkam pertanyaan baru kemanakah peziarahan setiap jiwa manusia setelah kematian? 

 Harus diakui bahwa pertanyaan ini sulit di jawab karena belum ada orang yang pulang dari kematian yang menceritakan pengalamannya secara eksplisit dan jelas tentang kematian. Semua ilmu-ilmu praktis dan ilmu filsafat hanya menjelaskan secara terbatas tentang kematian. Kematian memang tetap menjadi misteri yang sulit dipecahkan secara tuntas.  Itulah hidup manusia yang memandang kematian tetaplah wacana yang tidak akan dibahas secara tuntas. 

    Sebagai orang katolik, ada keyakinan bahwa setelah kematian ada hidup. Hidup setelah kematian ini berpatokan pada Kristus yang bangkit. Kristus menjadi alasan kenapa orang katolik begitu yakin ada hidup setelah kematian. Kristus menjanjikan bahwa setelah manusia meninggal akan bergabung dengan Kristus yang bangkit berkat iman mereka kepada Kristus. Sabda Yesus di rumah Bapaku ada banyak tempat menjadi harapan orang katolik bahwa hidup ini tidaklah sia-sia. Bahwa hidup ini membawa harapan bagi manusia akan selamat saat kematian dan surga menjadi harapan bagi orang katolik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun