Oleh: Osti Lamanepa, Mahasiswa Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang
Abstrak
Fokus saya dalam tulisan ini adalah membahas tentang persoalan yang dihadapi oleh para teolog tentang pemikiran kristologi mereka dan pengaruh pemikiran mereka terhadap kristologi, mulai dari kristologi abad pertengahan sampai kristologi Kristen reformasi abad IX-XX. Saya menaruh perhatian penuh terhadap tema yang terkait dengan studi perbandingan pemikiran-pemikiran para teolog tentang Yesus Kristus mulai dari kristologi abad pertengahan sampai pada kristologi Kristen reformasi abad IX-XX dan relevansinya dengan iman kristiani saat ini. Tema-tema dalam kristologi ini menurut saya memberikan suatu cara pandang yang baik untuk mengenal Yesus Kristus.Â
Metode pembahasan tulisan ini adalah analisis kritis dengan membandingkan pemikiran para teolog yang satu dengan para teolog yang lain dan melihat relevansinya dengan iman kristiani saat ini tentang Yesus Kristus, melihat pendekatan mereka, serta evaluasi atau catatan kritis tentang pemikiran mereka. Saya menemukan bahwa pemikiran-pemikiran mereka saling melengkapi satu sama lain serta dapat membantu orang lain untuk mengenal dan mengerti tentang Yesus Kristus dengan baik. Dia adalah Allah dan manusia, sehingga pendekatan dari para teolog ini bisa membantu kita untuk mengenal yesus dengan baik sesuai dengan iman kristiani saat ini
I. Pengantar
Persoalan mengenai kristologi terus berlanjut hingga abad pertengahan sampai abad IX-XX. Persoalan yang muncul dalam kristologi ini hanya mau mencari apakah Yesus itu sebagai Allah dan manusia, ataukah hanya sebatas manusia saja. Dalam kristologi ini juga ditanyakan bagaimana yang ilahi dan dan yang insani berhubungan satu sama lain dalam pribadi Yesus Kristus. Pertanyaan ini diajukan oleh para teolog yang ingin mengungkapkan iman kepercayaannya bahwa di satu pihak Yesus sungguh manusia, tetapi di lain pihak Allah sendiri hadir dalam Dia, malahan bahwa Yesus sendiri adalah Allah. Berikut ini saya menguraikan dan menjelaskan secara rinci pemikiran-pemikiran kristologi dari para teolog ini, dan melihat relevansinya untuk saat masa sekarang.
II. Pembahasan
2.1. Kristologi Abad Pertengahan, Catatan Kritis, dan Relevansinya Untuk Masa Sekarang
Kristologi abad pertengahan menghadapi masalah baru yakni masalah perbedaaan pendapat dari Para Pujangga Gereja dari kawasan timur dan Para Pujangga Gereja dari kawasan barat yakni Relasi Yesus dengan Allah, dan penebusan-Nya bagi umat manusia serta Kristologi jatuh pada pemikiran Feodal yang menekankan pemikiran negatif atau manusia berdosa dan menolak segi positif yakni pengilahian manusia disingkirkan dari ranah Kristologi. Perbedaan ini, membuat para Pujangga Gereja Timur dan para Pujangga daeri Gereja Barat beradu argumen untuk membahasakan Penyelamatan Yesus Kristus dan karya penebusan-Nya bagi umat manusia khususnya bagi orang yang berdosa. Persoalan pokoknya adalah bagaimana mungkin manusia yang berdosa dibenarkan, dibebaskan dari dosa dan dikuduskan (Bdk, Diktat Rm. Gregorius Pasi, SMM, Tentang Kritologi Abad Pertengahan, hlm, 57-59).
Kristologi di kawasan Timur, bertumpu pada Kristologi Konsili Khalsedon dan Kinstantinopolis III yang menekankan pengilahian manusia atau divinisiasi Yesus Kristus, Allah menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus dan karya penebussannya untuk orang berdosa. Menurut hemat saya, tidak banyak tokoh Para Pujangga dari Gereja Timur yang berbicara tentang keilahian Yesus manusia (Divinisiasi) atau Allah menjadi manusia.
Sementara Kristologi di kawasan Barat mereka lebih menekankan Kristologi logos antrophos. Para pujangga dari Gereja barat juga menekankan Kemanusiaan Yesus tetapi dari segi kepengantaraan Yesus Kristus dan Rahmat Allah bagi orang yang berdosa. Selain itu juga Para pemikir Pujangga Barat memakai filsafat khususnya filsafat Aristoteles yang menimbulkan problem-problem baru. Tetapi Filsafat juga menolong untuk semakin memperdalam paham mengenai Unio Hypostatica seperti yang dirumuskan konsili-konsili terdahulu. Ada beberapa tokoh dari Pujangga Gereja Barat yang berjasa memberikan sumbangan pemikiran Kristologi mereka anataralain; Agustinus dari Hippo, Anselmus dari Canterbury (Fides Quarens Intelectum, Satisvaction Vicaria, Kristologi dari Atas dan Kristologi Soteriologis), dan Thomas Aquinas. Berikut ini saya akan menguraikan pembahahasan dari tokoh-ketokoh pujangga Gereja agar kita bisa mengikuti arah pemikiran mereka mengenai Kristologi pada abad pertengahan ini. Selain itu saya akan memberikan sedikit komentar atas pemikiran-pemikiran mereka, khususnya pemikiran mereka pada kristologi abad pertengahan
- Yohanes dari Damsyik dan Agustinus dari Hippo