Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kolom :4 Alasan Seedorf Tepat Untuk Milan

15 Januari 2014   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Montolivo minim histori bermain di klub besar. Credit : zimbio)

Seedorf menjadi pelatih Milan

4 Alasan Seedorf Tepat Untuk Milan

Setelah Allegri dipecat pasca kekalahan melawan Sassuolo, Mauro Tassotti mengambil alih posisi tampuk kepelatihan Milan. Sebagai caretaker, Tassotti hanya memegang kendali hingga direkrutnya pelatih baru. Meskipun belum ada kabar resmi dari pihak Milan, isu yang berkembang adalah kembalinya Clarence Seedorf sebagai pelatih Milan. Bukan sebuah hal yang mengejutkan, mengingat sejak awal musim Silvio Berlusconi menginginkan Seedorf untuk mengambil alih tampuk kepelatihan di Milan. Meski demikian, isu penunjukan Seedorf menimbulkan pro dan kontra di banyak kalangan, terutama Milanisti. Tak sedikit yang skeptis dengan keputusan ini mengingat Seedorf tidak punya pengalaman melatih tim. Namun, tak sedikit pula yang menyatakan dukungannya kepada The Dutchman melatih Kaka cs. Berikut adalah empat alasan Kenapa Milan tepat memilih Seedorf.

1.Seorang Juara

Tak dipungkiri, Seedorf adalah seorang Juara. Seedorf adalah satu-satunya pemain di dunia ini yang meraih empat gelar Liga Champions bersama dengan tiga tim (Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan AC Milan), memenangi 20 trofi bersama ketiga tim tersebut. Dengan pengalaman yang begitu banyak dalam pertandingan, Seedorf dianggap mampu menjadi jawaban untuk meningkatkan moral dan mental juara para pemain Milan. Menjadi rahasia umum, bahwa Milan dihuni banyak pemain memiliki skill mumpuni namun minim histori bermain di klub besar sehingga kehadiran Seedorf mampu mengembalikan identitas tim dan kebanggaan setiap pemain mengenakan kostum merah hitam Il Diavollo Rosso.

[caption id="" align="aligncenter" width="396" caption=" (Montolivo minim histori bermain di klub besar. Credit : zimbio)"][/caption]

2.Mengenal Kultur Milan dan Menguasai Banyak Bahasa

Kumpulan talenta terbaik dari berbagai bergabung dalam satu kawah candradimuka salah satu Liga terbaik di dunia, yang mana demikian juga dengan tim. Milan mengoleksi pemain dari berbagai negara di belahan dunia, mulai dari Eropa (Italia, Prancis, Belanda, Slovakia), Amerika Latin (Brazil, Kolombia), Asia (Jepang), Afrika (Ghana). Seedorf menguasai enam bahasa, yakni Belanda, Inggris, Italia, Portugal, Spanyol dan Suriname. Bahasa yang dikuasai Seedorf “valid” untuk hampir semua pemain Milan, yang mana akan memudahkannya untuk mengkomunikasikan taktik dan kemampuannya bagi pemain Milan. Di sisi lain, Seedorf juga adalah mantan pemain Milan. Seedorf paham betul budaya tim juara seperti Milan yang akan banyak membantunya untuk mengembangkan personal pemain. Mungkin di era Seedorf, kita akan melihat banyak pemain disiplin dan enggan umbar-umbar foto atau status di social media.

[caption id="" align="aligncenter" width="362" caption="(Status mantan penggawa Milan dan menguasai enam bahasa mempermudah komunikasi Seedorf dengan pemain di Milan. Credit: TopNews)"]

[/caption]

3.Konsepnya : Put The Right Man on The Right Place

Kabar yang beredar adalah Seedorf menginginkan dua mantan pemain Milan menjadi staffnya. Mereka adalah Jaap Stam dan Hernan Crespo. Jaap Stam diproyeksikan menangani dan melatih pemain bertahan Milan. Well, bilamana itu terjadi, itu sebuah hal yang sangat bagus. Stam adalah salah satu bek terbaik di dunia, bahkan hingga saat ini sulit mencari pemain sekelas Stam. Pemain yang satu-satunya menjadi penyesalan Ferguson ketika menjual pemain-pemainnya ini dapat membantu Zapata dan kawan-kawan meningkatkan tehnik dan cara bertahan mereka. Crespo sendiri adalah pemain yang sangat cerdik semasa aktif di lapangan. Kehadirannya akan banyak membantu para penyerang Milan. Dan Seedorf sendiri yang akan menangani pemain lini tengah Milan. Bilamana hal ini menjadi kenyataan, Seedorf memang percaya dia bukan Superman, sekalipun dia adalah legenda di dunia sepakbola. Dia membutuhkan orang yang tepat dalam setiap bidang untuk mengoptimalkan kinerjanya di Milan. Ya, put the right man on the right place.

4.Personal yang Menyenangkan : Dihormati dan Disegani Pemain Muda

Seedorf adalah pribadi yang menyenangkan. Di dalam dan diluar lapangan, Seedorf dipandang sebagai seorang pribadi yang mengagumkan. Well, belum lama menjadi pelatih Milan, Seedorf langsung mengungkapkan ingin membeli pemain Botafogo, Doria. Doria masih berusia 19 tahun yang tentunya dipandang Seedorf sebagai salah satu talenta berbakat. Milan memiliki banyak pemain muda berbakat. DeSciglio, Sharaawy, Cristante, Pentagna adalah sekelompok bakat muda yang main di tim utama Milan. Kehadiran Seedorf tentu akan mendapat respek dari mereka.

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption=" (Cristante, mengagumi dan menghormati personal Seedorf. Credit : Sundul) "]

[/caption]

Ditengah ekspektasi kepada Seedorf untuk membawa Milan bangkit tetap meninggi, harus diakui kehadiran Seedorf setidaknya membawa eruofia dan gairah baru bagi pemain-pemain Milan, staff dan segenap fans Il Rossoneri di seluruh dunia.

Selamat bergabung, Clarence Seedorf. Mazel Tov!

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun