Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Liverpool: Salah Berburu hingga Berburu Salah

9 Januari 2014   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bursa Transfer Januari:

Kampanye Liverpool menuju UEFA Champions League Musim Depan

Salah Berburu Hingga Berburu Salah

Semusim lalu, Rodgers dipercaya untuk melatih Liverpool, mencoba mengembalikan harkat dan martabat The Anfield Gank, Liverpool sebagai tim papan atas Liga Inggris dan juga Eropa. Setelah era Rafael Benitez yang begitu indah, Liverpool kehilangan status sebagai tim papan atas di Inggris. Praktis bermain di Liga Champions juga menjadi sebuah utopia yang berusaha diwujudkan dari waktu ke waktu. Tak kurang dari Roy Hogdson dan Kenny Dalglish ditunjuk sebagai manager sebelum akhirnya Brendan Rodgers takes a charge di Liverpool.Selama era Hogdson, Liverpool melakukan transfer nyeleneh, dengen merekrut mayoritas pemain berkelas medioker seperti Danny Wilson (dari Ranger), Fabio Aurelio (Free agent), Poulsen (Juventus), Jones (Boro), dan Konchesky (Fulham). Bisa dipahami, era Hogdson adalah era pergantian kepemilikan, sehingga tidak banyak dana yang bisa dikucurkan untuk menggaet marquee player.

Sehabis era Hodgson, memori indah bersama dengan Dalglish di masa lalu membawa Liverpool mencoba peruntungan Dalglish kembali. Dalglish membeli lima pemain dengan budget yang tidak sedikit, Luis Suarez (22,8 juta pounds), Andy Carroll (35 juta pounds), Jordan Henderson (16 juta pounds), Charlie Adam (9 juta pounds), dan Stewart Downing (20 juta pounds). Dari ke lima nama diatas, saat ini yang tersisa adalah Suarez dan Henderson. Suarez menjadi pembelian yang tepat, sedangkan Henderson mulai terpinggirkan dengan kehadiran Allen, Coutinho dan mulai pulihnya Lucas Leiva. Hal ini membuktikan bahwa Liverpool salah berburu pemain selama ini. Tak ayal, Brendan Rodgers memilih untuk berhati-hati dalam membelanjakan dana untuk pemain di bursa transfer.

[caption id="" align="aligncenter" width="638" caption="(Coutinho dan Sturridge, pembelian sukses yang menjadi pemain kunci Liverpool)"][/caption]

Di awal kedatangannya, pembelian termahal Rodgers adalah Joe Allen dari Swansea dengan nilai 15 juta Pounds. Kemudian disusul Borini (10,5 juta pounds). Pada Januari, Sturridge (12 juta pounds), dan Coutinho (8,5 juta pounds) menyusul. Terbukti, minus Borini yang dipinjamkan ke Sunderland, ketiga pemain di atas menjadi pemain kunci Liverpool saat ini. Rodgers juga dipuji saat mendatangkan Mignolet (9 juta Pounds), Toure (gratis) dan Sakho (18 juta pounds) awal musim ini, dimana ketiganya menjadi pemain kunci kestabilan permainan Liverpool. Terbukti, setengah pemain rekrutan Rodgers menjadi pemain kunci Liverpool sehingga bisa menatap bermain di Liga Champions musim depan. Setelah salah berburu pemain sepeninggal Benitez, Liverpool sekarang berburu Salah, seorang winger milik FC Basel, sebuah klub Swiss. Mohammed Salah, Winger yang bermain untuk Mesir ini dibanderol 12 juta euro oleh Basel. Liverpool sendiri tidak keberatan melepaskan dana sebesar itu untuk Salah, mengingat Liverpool membutuhkan skuad mumpuni untuk mengarungi sisa Kompetisi Liga Inggris dan meraih satu tiket ke Liga Champions musim depan, seperti yang mereka canangkan di musim-musim sebelumnya bersama Hogdson dan Dalglish.

[caption id="" align="alignnone" width="634" caption="(Mohammed Salah (FC Basel), menjadi salah satu target Liverpool di bursa transfer Januari)"][/caption]

Amatlah wajar bila Liverpool merindukan Liga Champions, yang sejatinya, Liga Champions juga terasa kurang “sreg” tanpa Liverpool, yang memiliki tradisi baik di turnamen ini. Tahun depan genap sepuluh tahun terakhir kali mereka merebut gelar Juara Liga Champions. Tak ayal, bermain di kompetisi terbesar di dunia ini menjadi agenda penting Liverpool musim ini. Mempersiapkan skuad terbaik, dan menambah materi berkualitas jelas sebuah kebutuhan yang harus dilakukan oleh Liverpool. Ya, Liverpool telah belajar dari salah berburu, hingga akhirnya mereka yakin untuk berburu Salah, demi mengakusisi ambisi mereka bermain di Liga Champions musim depan.

[caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="(Gerrard dkk berambisi bermain di Liga Champions musim depan dan mengulangi kesuksesan 2005)"][/caption]

We miss you, Anfield Gank

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun