Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ketika Moralitas Fans dan Media Dipertanyakan

26 Juni 2014   19:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pembicaraan mengenai Suarez tentunya ikut memengaruhi psikologis keluarganya) Sumber : LatinTimes

Ketika Moralitas Fans dan Media Dipertanyakan

Jadi, dimanakah moralmu ketika mengetahui Legendamu bercinta dengan Istri adiknya?

Dimanakah moralmu ketika penyerang bintangmu terjerumus dalam skandal prostitusi?

Dimakah moralmu ketika bek bintang tertangkap basah bercinta dengan istri rekan setimnya?

Dimanakah moralmu ketika bek mu tertangkap dalam skandal narkoba?

Seberapa benci kamu terhadap pemain bintangmu yang cukup senang mematahkan kaki seorang pemain? Pasti melebihi sebuah gigitan...Oh salah, kamu menikmati setiap bagian dari itu. Dan kamu tetap berbangga mengenai Tendangan Erick Cantona.

Beberapa kalimat sindiran tersebut adalah tulisan seorang Kaskuser (istilah bagi pengguna layanan forum Kaskus) bernama Egyanosoma, dalam bahasa Inggris. Sejenak, tulisan di atas adalah sebuah refleksi dari reaksi fans dan media menanggapi sebuah kejadian “luar biasa” dalam beberapa tahun belakangan ini. Dan tentunya pernyataan diatas adalah sebuah sindiran kepada seluruh elemen sepakbola Inggris, mulai dari fans, media hingga penyelenggara liga Inggris. Ketika Uruguay berhasil mengalahkan Italia dan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia Brazil 2014, bukan kemenangan dan perjuangan Uruguay menjadi topik pembicaraan dunia, melainkan kasus gigitan Suarez kepada Chellini.

Media berkicau nyaring, tak ketinggalan para fans. Tidak hanya Inggris, bahkan hampir seluruh dunia menjadikan Suarez sebagai bintang yang tak termaafkan atas sikapnya. Mulai dari meme yang humor hingga sarkas, hingga dijadikan sebuah parodi betapa menyedihkannya kelakuan Suarez seolah tidak bisa termaafkan lagi. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Suarez memiliki keluarga dan putri kecil? Bilamana anda berada di dalam posisi Suarez, dan putri anda mengetahui betapa dunia menyudutkan anda, apakah anda tidak kecewa dan marah?

[caption id="" align="aligncenter" width="616" caption="(Pembicaraan mengenai Suarez tentunya ikut memengaruhi psikologis keluarganya) Sumber : LatinTimes"][/caption]

Tinggalkan sejenak kisah Suarez menggigit Chellini. Pertanyaan ini berlaku bagi semua orang terutama pecinta sepakbola. Dimanakah Jadi, dimanakah moralmu ketika mengetahui Legendamu bercinta dengan Istri adiknya, seperti yang dilakukan oleh Ryan Giggs? Bagaimana bila pemain idolamu melakukan hal yang sama? Dimanakah moralmu ketika bek bintang tertangkap basah bercinta dengan istri rekan setimnya, seperti yang dilakukan John Terry? Bagaimanakah sikapmu? Bagaimana sikapmu dengan seorang pemain yang mematahkan kaki lawannya, seperti yang dilakukan Shawcross kepada Ramsey? Akankah kamu sepandangan dengan media yang membela mereka? Akankan membiarkannya seperti berita kriminal biasa yang sering kamu temui di media massa setiap harinya dan melupakannya ketika kamu bangun esoknya? Ataukah kau berkicau dengan lantang, menghujat tindakan tersebut, meskipun pada akhirnya kamu tidak melakukannya?

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="(Skandal John Terry dengan Pacar rekan setimnya, Wayne Bridge Sumber : zing.vn)"][/caption]

Bagaimanapun Suarez adalah seorang pria yang memiliki keluarga, dan tindakannya menggigit Chellini, telah membuat kehidupan keluarganya terintimidasi opini yang berkembang. Bila mencoba fair, kejadian itu berlangsung dengan sangat cepat dan tentunya dipengaruhi oleh tekanan tinggi yang dialami oleh psikologis Suarez dalam pertandingan itu. Suarez tidak akan pernah bermaksud untuk melukai lawannya, dan itu terbukti dalam pengakuannya kepada media mengenai dua kesalahannya dalam hidup adalah Menggigit Otman Bakkal dan Ivanovic, bukan tuduhan rasisme kepada Evra, karena memang dia tidak pernah melakukannya. Kali ini, Suarez kembali melakukan kesalahan yang ketiga dengan menggigit Ivanovic dan dalam padangan saya, tindakan ini tidak lebih buruk dari sebuah tekel yang mematahkan kaki pemain lawan hingga tidak bisa bermain sepakbola selama setahun, atau berselingkuh dengan istri adiknya atau berselingkuh dengan istri rekan setimnya. Tetapi media tidak seheboh saat ini memberitakan hal itu selayaknya itu hanya sebuah kisah biasa yang tidak perlu diperpanjang.

Pada akhirnya, fans sebagai penikmat sepakbola harusnya dimanjakan dengan hiburan dan keindahan permainan sepakbola itu sendiri. Apa yang terjadi antara Suarez dan Chellini sudah menjadi urusan FIFA. Bilamana fans bisa bersikap “dingin” dengan kisah Giggs, Terry atau Shawcross bahkan “tersenyum” dengan tendangan kungfu Erick Cantona, kenapa fans tidak bisa melakukan hal yang sama dengan kisah Suarez? Well, inilah saat yang tepat untuk mempertanyakan moralitas fans dan media. Suarez memang bersalah dan harus dihukum,  and It is FIFA's duty to punish Suarez.

Mengutip sebuah kata-kata bagus : “ What happen in Vegas , Stay in Vegas.”

What happen in field, stay in field. And the end, we are united, we are one as big family of Football.

Daniel Oslanto Baca Juga :

I Stand By You, Suarez!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun