ENAM bulan terakhir ini, sineas senior yang kini sudah pantas menyandang gelar budayawan, Garin Nugroho, mengembara ke Eropa Barat, Manado (Sulawesi Utara), Medan (Sumatera Utara), Yogyakarta, Sorong (Papua) dan kemudian di depan Taman Ayodhya, Kebayoran Baru, Jakarta (Rabu, 7 Desember 2021).
Diiringi desiran angin Desember kelabu serta alunan musik dan lagu "Oh Dua Kapal" yang dibawakan pemusik, Om Nyong serta dua penyanyi cantik Elke Ngantung dan Evi, Garin Nugroho berkisah tentang pembuatan filmnya berjudul, "Sepeda Presiden". Garin nampak tampil romantik siang ini. Ia pencipta pentas dongeng yang handal dan piawai.
Awal dongengnya adalah cerita diskriptifnya selama pembuatan film "Sepeda Presiden" yang saya ubah jadi judul artikel saya ini dengan kalimat, "Sepeda Jokowi". Kisah cerita Garin diawali dengan pesannya yang dikirimkan pada saya, Senin, 4 Oktober 2021 lalu.
"Pagi ini, saya makan pagi dengan dikelilingi para pengawal presiden (maksudnya Paspampres, Pasukan Pengamanan Presiden). Mereka juga sedang breakfast. Tak satu pun di antara mereka yang saya kenal," begitu kata Garin yang nuansais penuh humor khas Garin bulan Oktober lalu yang dikisahkan kembali Rabu 7 Desember 2021 di depan rekan-rekannya.
Hadir di seberang Taman Ayodhya, nampak Redaktur Senior Harian Kompas, Rikard Bagun, pengusaha dan fotografer Sucipto dan pengamat obat tradisional Mariza Hamid.
Memang salah satu keuninkan Jokowi adalah memberi hadiah sepeda kepada orang-orang yang dia anggap layak untuk menerima sepeda.Â
Banyak anekdot atau kisah karikaturis Jokowi dengan hadiah sepeda. Kali ini Garin punya film tentang hal itu yang dikaitkan dengan bumi Papua yang saat ini sedang meradang .
Cerita dalam film ini seperti ini. Tiga anak Papua ingin ketemu Presiden. Mereka punya keinginan itu karena membaca tentang Presiden yang rajin membagi sepeda.
Ketiga anak inicari informasi bagaimana caranya jumpa presiden. Tentu protokolnya tidak mudah, kecuali tiba-tiba presiden datang menghampiri mereka. Tapi itu tidak terjadi. Kalau terjadi suasananya jadi seperti sinetron yang diviralkan oleh para buser fanatiknya.
Usaha ketemu presiden ini menjadi petualangan lucu dan kocak. Kemudian mereka jumpa youtuber cantik (Ariel Tatum) yang biasa dengan kehidupan dunia maya (bukan Luna Maya ya).