Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sang Juru Bicara: "Dagang Sapi" (II)

24 Juli 2020   09:07 Diperbarui: 25 Juli 2020   05:59 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pexel.com

Kembali ke ucapan-ucapan para wartawan/wartawati istana. Coba kita kumpulan cuplikan beberapa wartawan dan wartawati istana yang bisa saya hubungi. "Istana lagi kurang asyiek nih bang.

Para menteri dan staf khusus lagi pada bungkam. Memberikan pernyataan kalau lagi pengen memberikan keterangan pers saja," demikian kata wartawati lainnya tanggal 20 Juni 2020 lalu.

"Sumuk. Rodo sumuk (gerah, agak gerah). Mati roso (hilang perasaan)," begitu kata wartawan lainnya yang saya kutip ketika ditanya keadaan istana saat ini di kacamata wartawan yang bertugas di istana di masa pandemi ini.

Menurut wartawati lainnya, selama masa pandemi ini, gerak wartawan istana dibatasi. "Kita dibatasi hanya di prees room saja," katanya.

Baca juga: Sang Juru Bicara: "Dagang Sapi" (I)

Ditanya tentang sikap diam para menteri yang di istana, beberapa wartawan mengatakan hal berbeda-beda satu sama lain. "Aku sudah tanya ke Mas Pram (Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, untuk minta penjelasan sebagai background (latarbelakang), tapi jawabannya hanya "merdeka'.

Tentang sikap diamnya Pramono Anung, kata wartawati itu, setelah muncul berita di majalan berita mingguan di Jakarta (30 Maret - 5 April 2020) yang mencantumkan namanya dalam kasus lama perusahaan tambang nikel di Desa Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Sedangkan Pak Pratik (Menteri Sekretaris Negara Pratikno) jarang bercerita dengan media sih," kata seorang wartawati.

Ada lagi seorang wartawati surat kabar Jakarta yang bertugas di istana sejak Presiden Joko Widodo terpilih kembali tahun 2019. Dalam pembicaraan 20 Juni 2020 lalu, wartawati ini mengatakan tentang komunikasi para pejabat istana dengan wartawan, "semua makin tertutup."

"Tetapi memang beberapa menteri takut banget sama media. Jadi memang komunikasi makin macet," kata sang wartawati yang cukup cantik ini.

Mengenai, "kritik" Presiden Joko Widodo terhadap para menterinya yang menyinggung soal reshuffle itu, wartawati yang saya hubungi hanya mengatakan, "itu kan cek ombak, melihat apa reaksi publik." Tapi, katanya lanjut yang jadi malah muncul tuduhan itu cuma sinetron. Heheheheheh.

Bodoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun