Seketika mendengar itu, rasa haru pun datang, dan yang menarik dari tampilan layar. Saat Ayahanda Almarhum mengucapkan ayat Alkitab tersebut dan di lanjutkan dengan menerima semua permohonan maaf yang di lontarkan oleh Paman dari Bharada Eliezer.
Saya memperhatikan mimik wajah sang presenter dan sesekali menarik nafas panjang, seakan menahan haru dari dua keluarga ini yang begitu lapang dada, punya rasa "kasih" yang begitu dalam.
Tak hanya itu di lain kesempatan saat dua keluarga ini berbicara, wajah presenter tersebut pun berulang kali mengisyaratkan ada nya rasa haru yang mendalam. Mimik wajah, gerak-gerik nya, manggut-manggut menunjukkan bahwa beliau juga ikut larut haru dalam pertemuan dan permohonan maaf kedua belah pihak tersebut.
Pihak keluarga Bharada E, berulang kali memohon maaf dengan kalimat "Kami memohon Ampun kepada Tuhan, dan Kepada Keluarga Almarhum Brigadir Yosua". Â
Dan tentu beliau tak luput mengungkapkan harapan supaya keluarga Brigadir J kuat dan Tabah atas peristiwa itu.
Jujur, saya bukan ahli dalam melihat raut wajah atau mimik, tapi dari tangkapan layar yang di siarkan Kompas TV dalam program Kompas Petang, terlihat jelas ara rasa haru yang mendalam dirasakan sang pemandu acara tersebut.
Tentu bukan hanya Adisty Larasati (Presenter KompasTV) yang akan ikut haru dalam perbincangan itu, siapapun yang menonton tayangan itu pasti juga ikut larut.
Termasuk karena kekuatan dan ketabahan  hati keluarga Yosua menerima tragedi pembunuhan ini, juga karena begitu terdengar tulusnya permintaan maaf dari pihak keluarga Bharada Eliezer.
Terlepas dari tayangan yang begitu haru tersebut, pihak keluarga Brigadir J dan Bharada Eliezer juga sangat menghormati proses hukum yang akan berlanjut di kemudian hari.
Oh ya...ini link untuk menonton tayangan Kompas Petang tersebut. Coba di perhatikan, apakah saya yang lebay atau bagaimana. Ha ha ha ha
Tonton di: Youtube Kompas TV "Program Kompas Petang"