Mohon tunggu...
Osa Valia
Osa Valia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi yang berkuliah di UPN Veteran Yogyakarta yang mengambil ilmu jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Limology

16 Desember 2024   22:52 Diperbarui: 16 Desember 2024   22:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa itu Limology? Istilah Limology berasal dari bahasa Latin, dari kata "limes" yang berarti batas atau perbatasan dan "logos" yang berarti ilmu. Jadi Limology (border studies) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang perbatasan. Istilah Limology sebagai studi perbatasan pertama kali digunakan dalam konteks akademis sekitar tahun 1998.
      Salah satu tokoh yang awalnya menggunakan istilah Limology sebagai studi perbatasan adalah Kolossov & O'Loughlin (1998) dalam tulisannya New Borders for New World Orders: Territorialities at the fin-de-siecle. Dalam tulisannya ini menyebutkan bahwa dorongan untuk kebangkitan Limology (studi perbatasan) berasal dari konteks global tatanan pasca Perang Dingin. Beberapa tulisan akademis lain yang menggunakan istilah Limology sebagai studi perbatasan antara lain: Kolossov & O'Loughlin (1998), Kolossov (2005, 2006), Dmitrieva (2008), Vaughan-Williams (2009), Sevastianov, Laine, & Kireev (2015), Nail (2016, 2018), Shabily (2017), Ivanishcheva (2018), Stojanovic (2018), Bilczak (2018), Sangkhamanee (2018), Fauzan (2014, 2019, 2022, 2024), Akhmetzyanov (2022), dan Shuvalov (2023).
      Penekanan dalam limology atau studi perbatasan adalah bidang interdisipliner yang mengeksplorasi sifat, fungsi, dan dampak perbatasan. Tidak hanya dianggap sebagai batas fisik yang memisahkan antar negara, perbatasan juga dilihat sebagai konstruksi sosial, ekonomi, politik, dan keamanan yang kompleks yang mempengaruhi perilaku dan interaksi manusia antar bangsa.
      Dalam perkembangannya, konsep perbatasan bukanlah hanya konsep geografis dan politik, namun juga konsep sosial, budaya, ekonomi, dan psikologis. Perbatasan mempunyai beberapa fungsi, mencakup fungsi barrier, fungsi contact dan juga fungsi filter. Dikarenakan globalisasi, pendekatan-pendekatan teoritis baru pada konsep ini muncul. Proses globalisasi juga menciptakan identitas-identitas baru dan integrasi.
      Limology atau studi perbatasan adalah bidang yang penting untuk memahami bagaimana perbatasan mempengaruhi dan dibentuk oleh masyarakat manusia dalam dunia yang semakin terhubung ini. Dengan demikian masalah dasar limologi dapat berupa pengembangan perangkat konseptual umum. Dimana umum untuk semua ilmu pengetahuan yaitu seperangkat cara khusus untuk menentukan batas, menata pendekatan terhadap alokasi fungsi perbatasan, pengembangan landasan umum sistematisasi dan pendekatannya dalam mempelajari fenomena perbatasan dan lintas batas.Penulis bertujuan untuk mensintesis isi dan hasil utama dari empat tahap penting dalam pengembangan penelitian seputar studi perbatasan. Mendefinisikan kembali konsep, metode dan bidang penerapan bagian-bagian penting dalam studi perbatasan, terutama menekankan pada periode kontemporer, menyoroti diskusi tentang pendekatan postmodern. Kelompok pertama dari pendekatan ini menekankan pada evolusi identitas teritorial dan hubungan antara pusat dan pinggiran, yang merupakan faktor utama dalam penetapan perbatasan dan fungsinya. Kelompok kedua menekankan pentingnya faktor geopolitik, termasuk perbedaan budaya antar wilayah yang bertetangga. Pertimbangan keamanan sebagian besar menjadi perhatian, yang mencoba menjelaskan perubahan rezim perbatasan. Kelompok ketiga berkaitan dengan pengaruh persepsi keberagaman dunia kontemporer terhadap elit politik dan opini publik. Terakhir, pendekatan lain menganalisis perbatasan mulai dari kombinasi faktor politik dan kelembagaan serta persepsi jaringan lintas batas di beberapa tingkat teritorial.
      Masalah dasar limologi teoretis dalam pengertian tersebut dapat berupa pengembangan perangkat konseptual umum yang umum untuk semua ilmu pengetahuan. Limologi semestinya dapat menjadi seperangkat cara khusus untuk menentukan batas, menata pendekatan terhadap alokasi fungsi perbatasan, pengembangan landasan umum sistematisasi dan pendekatannya dalam mempelajari fenomena perbatasan dan lintas batas. Peran penting dalam menyusun konsep dan istilah dasar limologi dimainkan oleh penelitian interdisipliner dan pengurutan fungsi batas dengan alokasi tidak hanya fungsi kontak dan penghalang, tetapi juga pembagian, hubungan, transit, dan fungsi tertentu lainnya. Kombinasi perbedaan wilayah/wilayah yang homogen dan keterhubungan dalam struktur teritorialnya memungkinkan memberikan gambaran yang lebih bermakna tentang fenomena perbatasan dan lintas batas.
      Teori perbatasan berguna di berbagai bidang kehidupan sosial seperti pasar, polisi dan keamanan, perbatasan informasi, dll. Perbatasan menimbulkan perpecahan di dunia, hal tersebut ini mempunyai empat konsekuensi bagi teori perbatasan: 1) perbatasan ada di antara keduanya; 2) perbatasan sedang bergerak; 3) perbatasan adalah suatu proses sirkulasi; dan 4) perbatasan tidak dapat direduksi menjadi ruang. Berdasarkan keempat konsekuensi tersebut diperlukan adanya sebuah metodologi limologi kritis untuk mengatasinya. Dalam bidang limologi geografis, ilmu baru tentang perbatasan internasional, dapat membedakan beberapa pendekatan teoretis yang dapat dianggap tradisional atau postmodern. Pada setiap tahap, pendekatan-pendekatan baru telah diterapkan bersama-sama, bukan menggantikan pendekatan tradisional, untuk terus menyempurnakan studi perbatasan.Perkembangan limologi sebagai arah keilmuan interdisipliner, tidak hanya secara mendalam, tetapi juga luas karena keterlibatan jenis dan bentuk batasan baru. Dalam penelitian di berbagai ilmu, telah menimbulkan ambiguitas dan ketidakpastian dalam banyak konsep dan istilah yang digunakan dalam mempelajarinya.  Beberapa dekade terakhir, konsep ilmu politik limologi mendominasi, yang merupakan cerminan dari arus utama modern yang bertujuan mempelajari perbatasan negara dan fenomena perbatasan dan lintas batas yang terkait.
      Dalam limologi luar negeri, istilah studi perbatasan tersebar luas, yang mencerminkan studi limologi terutama pada ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Pendekatan ini mempersempit konsep dan permasalahan limologi sebagai ilmu tentang batas-batas alam yang beraneka ragam. Hal ini menentukan relevansi pembentukan limologi teoritis, yang diartikan sebagai arah ilmiah interdisipliner yang mengembangkan pendekatan umum, prinsip dan metode untuk menganalisis batas-batas spasial dari berbagai jenis dan tingkat hierarki di luar kekhususan objeknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun