Mohon tunggu...
Osa Marsanda Putri
Osa Marsanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi aktif program studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Walisongo Semarang

Merupakan mahasiswi program studi Manajemen Pendidikan Islam yang antusias dan bermotivasi tinggi untuk mencari tantangan dan pengalaman baru. Berpengalaman dalam berbagai organisasi eksternal maupun internal kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Pertanian Berkelanjutan, Pelatihan Jadam Wetting Agent dan Jadam Sulfur bersama Posko 68 KKN MIT ke-18 UIN Walisongo

3 Agustus 2024   18:35 Diperbarui: 3 Agustus 2024   18:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : doc pribadi

Lumansari, 3 Agustus 2024 -- Desa Lumansari mempunyai alam yang subur dan iklim yang mendukung, dikenal sebagai salah satu desa dengan pertanian yang pesat di wilayahnya. Desa ini terkenal dengan hasil bumi utamanya yaitu bawang merah, jagung, dan tembakau yang melimpah. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, para petani di Desa Lumansari terus mencari cara untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. 

Dalam upaya inilah, Divisi Ekonomi Kreatif dari Posko 68 KKN MIT Ke-18 Tematik UIN Walisongo Semarang hadir untuk memberikan pelatihan mengenai pembuatan Jadam Wetting Agent dan Jadam Sulfur. Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok tani setempat yang antusias untuk belajar dan mengaplikasikan teknik ini dalam praktik pertanian mereka. Melalui pelatihan ini, diharapkan para petani dapat menerapkan metode yang lebih ekologis dan ekonomis, sehingga pertanian di desa ini semakin maju dan berkelanjutan.

Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai pestisida Jadam oleh narasumber berpengalaman, Mamang Latif. Beliau menjelaskan tentang pentingnya penggunaan pestisida organik seperti Jadam Sulfur dan JWA untuk mengatasi berbagai penyakit dan hama pada tanaman tanpa merusak lingkungan. Penjelasan ini memberikan wawasan baru bagi para petani tentang metode pertanian yang lebih aman dan berkelanjutan.

Setelah sesi penjelasan teori, acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan pestisida yang dipandu oleh anggota KKN Posko 68, khususnya dari Divisi Ekonomi Kreatif. Para petani Desa Lumansari berkesempatan untuk langsung mempraktikkan pembuatan Jadam Sulfur dan JWA dengan bimbingan yang detail dan komprehensif. Pembuatan Jadam Sulfur, yang berfungsi sebagai fungisida untuk mengatasi berbagai penyakit dan hama pada tanaman, menjadi fokus pertama dalam sesi praktik. Bahan-bahan yang digunakan antara lain: belerang/sulfur (1.250 gr), soda api (1000 gr), garam krosok (125 gr), dan air lunak (4,1 liter). Campurkan semua bahan dan aduk menggunakan adukan dari kayu selama 5 menit. setelah tercampur rata maka biarkan cairan tersebut dingin alami dan setelahnya dapat langsung digunakan dengan takaran 2ml/liter air.

Selanjutnya, pelatihan dilanjutkan dengan pembuatan Jadam Wetting Agent (JWA), yang berfungsi sebagai agen pembasah untuk meningkatkan efektivitas penyemprotan pestisida dan pupuk cair. Bahan-bahan yang digunakan antara lain: minyak goreng sunco (1.6 liter), air lunak (500 ml), dan kalium hidroksida (640 gr). Proses pembuatan diawali dengan mencampurkan kalium hidroksida dan air lunak selama 2 menit. Selanjutnya tambahkan minyak goreng sunco ke dalam cairan sebelumnya. Setelah semua bahan telah tercampur, maka tinggal menunggu selama 3 hari yang kemudian akan diaduk kembali menggunakan air lunak.

Para petani sangat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai manfaat dan cara penggunaan Jadam Wetting Agent dan Jadam Sulfur dalam kegiatan pertanian sehari-hari.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi para petani Desa Lumansari dalam mengelola pertanian mereka secara lebih efektif dan ramah lingkungan. Dengan menggunakan Jadam Wetting Agent dan Jadam Sulfur, diharapkan hasil pertanian dapat meningkat, serta penggunaan bahan kimia berbahaya dapat dikurangi.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat oleh KKN MIT Ke-18 Tematik UIN Walisongo Semarang, yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan ekonomi dan kemandirian petani melalui penerapan teknologi tepat guna.

Kegiatan pelatihan ini merupakan langkah awal yang penting dalam mengedukasi dan memberdayakan petani Desa Lumansari. Diharapkan, pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama pelatihan dapat diterapkan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi pertanian di desa tersebut. Divisi Ekonomi Kreatif Posko 68 KKN MIT Ke-18 Tematik UIN Walisongo Semarang akan terus mendampingi para petani dalam mengimplementasikan teknik-teknik ini dan mengembangkan inovasi lain yang bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun