Bisnis.com, JAKARTA --- Istilah milenial menjadi salah satu tema paling populer dalam penamaan produk perbankan belakangan ini. Beragam produk dibuat dengan embel-embel 'milenial', mulai kartu debit, kartu kredit, hingga kredit pemilikan rumah (KPR).
Generasi Y dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter, dengan kata lain generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004).
Di Era digitalisasi yang sangat bergerak cepat khususnya di bidang perbankan yang didorong juga oleh  kaum milenial yang sangat melek terhadap teknologi menyebabkan perlunya kontribusi generasi milenial dalam dunia perbankan untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, dunia perbankan harus pandai mengelolah dan memanfaatkan generasi milenial untuk dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono mengatakan saat ini, era digital sudah memasuki seluruh sendi bisnis, termasuk sektor perbankan. ASEAN Economic Community menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi perbankan Indonesia.
Namun, digitalisasi yang modern ini juga menjadi sarana yang baik untuk industri perbankan untuk melakukan kegiatan perbankan secara efektif dan efisien, ditambah lagi oleh datangnya generasi milenial yang mampu menggunakan teknologi digital tersebut dengan baik dan cerdas.
Serta ide dan inovasi yang dihasilkan oleh generasi ini tidak ketinggalan zaman dan mudah beradaptasi dan berkolaborasi dengan perkembangan teknologi yang belangsung sangat cepat. Karena  generasi milenial adalah generasi yang hidup di zaman yang dunia digitalnya sangat kreatif, inovatif, dan sangat dinamis.
Oleh karena itu, teknologi digital ditambah dengan kontribusi generasi milenial adalah peluang besar bagi bidang perbankan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitasnya.
Hal tersebut membuat para generasi milenial harus jeli dan harus dapat memanfaatkan peluang dengan sebaik mungkin. Karena dengan pertumbuhan teknologi yang besar ini, melahirkan berbagai peluang yang dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan passion yang dimiliki setiap orang. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital ini  membuat siapapun dapat meraih keberhasilan.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berharap,"Anak muda harus optimistis dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Lihatlah dunia sebagai peluang, bukan ancaman," ditulis di akun instagram @smindrawati, Minggu (30/9/2018).
Maka dari pada itu bidang perbankan harus mampu mengajak generasi ini untuk ikut berperan langsung dalam pengembangan bisnis di bidang perbankan, Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) yang sudah mulai mengajak para generasi muda untuk turut ikut andil dalam pengembangan bisnis di bidang perbankan, dengan cara menyasar lingkungan kampus sebagai basis milenial untuk menjadi salah satu objek pengembangan bisnis perbankan, sekaligus memperkenalkan dan mengajak para generasi muda untuk mulai bergabung dalam bisnis perbankan ini.
Oleh karena itu, Bank Tabungan Negara (BTN) akan membangun kampus dengan konsep BTN Zone yang akan direncanakan dan disasarkan di seluruh kampus di Indonesia. Seperti halnya yang dikatakan oleh Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono "Kami akan membangun kampus dengan konsep BTN Zone di mana seluruh layanan kampus dan mahasiswa dalam belajar di lingkungan kampus akan dapat diakses dengan sistem layanan perbankan. Proyek BTN Zone ini akan kami kembangkan pada kampus di seluruh Indonesia yang sudah bekerja sama dengan BTN,"
