Saya mengenal Kompasiana sejak tahun 2009 dan pada tahun itu pula saya bergabung untuk menitipkan tulisan saya di sana. Beberapa teman Kompasianer seangkatan sudah mulai mundur satu persatu digantikan oleh beribu-ribu pendatang baru yang sedemikian antusias untuk menulis dan berkomentar di Kompasiana. Tentu ini menjadi fenomena yang harus disyukuri sebagai hasil kerja keras semua pihak yang terlibat membesarkan Kompasiana.
Tampilan Kompasiana juga terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang tentu diharapkan bisa mengakomodasi semua kepentingan para Kompasianernya yang selama ini setia berkiprah. Ini juga patut disyukuri.
Tapi beberapa hari ini saya gelisah melihat perkembangan Kompasiana ini. Saya coba melihat-lihat kembali tulisan-tulisan saya di Kompasiana yang sudah berjumlah 202 tulisan sejak saya bergabung di sana. Dan betapa kagetnya saya saat mengetahui hampir semua tulisan bertema sejarah saya ilustrasi dan foto-fotonya hilang dan tidak bisa ditampilkan lagi. Padahal ilustrasi dan foto-foto itu sebagian besar sangat sulit mendapatkannya sehingga saya dapatkan dengan melakukan riset kepustakaan maupun menelusuri di setiap website sejarah di internet. Jadi alangkah sayangnya kalau ilustrasi-ilustrasi tersebut lenyap begitu saja di belantara Kompasiana ini.
Sedihnya saya sudah menulis surat ke Admin Kompasiana mengenai hal ini dan sampai sekarang tidak pernah ada tindak lanjutnya. Penjelasan yang saya harapkan dari Admin tidak kunjung saya dapatkan sehingga hari ini saya mencoba menulis lagi surat ke Admin tentang masalah ini.
Karena itulah, sembari menunggu penjelasan dari Admin mulai hari ini saya akan memulai aksi untuk menyelamatkan semua tulisan saya di Kompasiana termasuk semua ilustrasi dan foto-fotonya. Tentu bukan perkara yang mudah mengingat jumlah tulisan yang sudah ratusan tersebut.
Semoga ini menjadi pelajaran juga bagi para Kompasianer sekalian. Berhati-hatilah kalau tidak mau tulisan Anda lenyap di belantara Kompasiana ini. Untuk Admin Kompasiana, saya masih menunggu penjelasan Anda tentang situasi ini. Ada apa dengan Kompasiana? Apa yang tengah terjadi?
(Osa Kurniawan Ilham, Balikpapan, 10 Oktober 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H