Pembahasan:
Sejarah dan Keunikan Taman Mayura
Taman Mayura adalah salah satu tempat bersejarah di Mataram yang dibangun oleh Kerajaan Karangasem pada abad ke-18. Luas keratonnya dr perempatan Cakra-Niaga, Sebelah Utara-Kaliening. Awalnya, taman ini disebut Taman Kelepug karena suara gemericik air yang khas dari kolamnya. Kemudian, namanya diubah menjadi Mayura, yang berarti burung merak dalam bahasa Sanskerta (Komang).
Yang membuat Taman Mayura unik adalah perpaduan budaya Hindu dan Islam di dalamnya. Ada pura yang jadi simbol tradisi Hindu, dan patung Islam Said Abdullah (Gede Tatan). Bagian yang paling menarik adalah Bale Kambang, bangunan di tengah kolam besar yang dulunya dipakai untuk pertemuan penting.
Keberlanjutan dan Pelestarian Alam
Taman mayura ini dikelola oleh Anak Agung Ngurah Jelantik (generasi ke3) dengan sedikit bantuan dari pemerintah. Selain jadi tempat wisata, Taman Mayura juga berperan penting dalam menjaga lingkungan. Menjaga kebersihan kolam dengan pengelolaan sampah yang baik, karena kolam besar di taman ini menjadi rumah bagi ikan. Tapi, tantangannya adalah tekanan dari modernisasi dan pembangunan di sekitarnya yang bisa merusak ekosistemnya.
Promosi dan Pengembangan Pariwisata Syariah
Taman Mayura melakukan promosi dengan cara memanfaatkan area taman untuk pementasan seni dan acara budaya, seperti yang telah d lakukan baru-baru ini Presean dan Gebyar Keris (Pameran). Promosi ini biasa dilakukan lewat media sosial dan membuatkan spanduk pemberitahuan yang dipajang di depan.
Tantangan dan Inovasi
Beberapa tantangan yang dihadapi Taman Mayura adalah kurangnya dana untuk perawatan, kesadaran masyarakat yang masih rendah soal pelestarian budaya, dan persaingan dengan tempat wisata modern. Ditambah lagi, polusi dan perubahan iklim bisa merusak lingkungan taman.