Mohon tunggu...
Orong Orong
Orong Orong Mohon Tunggu... -

Lebih baik mundur selangkah untuk maju dua langkah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

'The Mist,' Stephen King's menurut saya

21 September 2011   17:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tontonlah The Mist
3 point yg bisa saya ambil

1. Ketika agama menjadi biang kerok, bunuhlah pemimpinnya, umatnya pasti kacau
Analogi ini terlalu kejam? Tidak perlu dibunuh tetapi dibetulkan cukup pemimpinnya saja anak buahnya manut.

Lihat betapa kacau arah dan tindakan pengikut 'pendeta wanita' yg hendak mengorbankan anak kecil demi keselamatan dirinya dari serangan monster,ketika 'pendeta wanita' itu terbunuh.  Di sini yang saya soroti adalah betapa iman itu dapat membuat manusia menjadi buta hati tanpa dapat memakai akal dan nalar yg telah dikaruniakan, dogma menjadi utama.

2. Ketika batas uji kita di ujiankan. Bersabarlah sampai mati. Ikuti perintah tanpa membangkang. Dalam hal ini Tuhan tidak tahu batas2 ketahanan manusia atau manusianya yg cengeng, cepat2 ambil tindakan,nanti menyesal.

Saking takutnya dimakan monster, sebuah kematian yg telah dilihat begitu mengerikannya, seoarng ayah tega menghabisi anaknya sendiri. Tindakan ini menurut anggapannya adalah tindakan bijaksana sesuai keadaan. Ayah ini tidak ingat peringatan untuk dilarang membunuh manusia dalam situasi apapun. Pemikirannya tindakan dia lebih masuk akal dr perintah Tuhan. Apa akibatnya? Penyesalan mendalam.

3. Akal sehat perlu, nalar harus diatas iman, dan iman perlu. Memang perlu kepercayaan diri untuk menjadi orang berkepribadian. Tidak bisa kita berciri khusus/berkepribadian/beragama hanya karena mayoritas/orang tua kaya/ayah ibu hebat atau turunan. Kita Harus punya Kepercayaan diri penuh, menjadi diri sendiri.

Beranikah kita keluar dari 'comfort zone' kita untuk melihat dunia yg lebih luas? Melihat sudut pandang yg lebih nyata? Beranikah kita menjadi diri sendiri dengan kemungkinan dimusuhi rekan2 kita hanya karena keyakinan (tdk selalu agama) kita?

The Mist memang memiliki banyak arti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun