Mohon tunggu...
Orock Kappas
Orock Kappas Mohon Tunggu... -

petualang teater, mencari jati diri di balik peran orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

SORE di RAOTORT NGUGA

16 Januari 2012   17:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah yang patut di salahkan?

hati ini memaksa menggerutu ! ya, baru saja aku  mendapat pelajaran akan esensi dari PANCASILA lewat penantian guyuran hujan di sela perjalanan pulang usai dari sebuah tempat dimana ramai orang berlalu lalang berlomba mencari kebutuhan. kotaku yang katanya meningkatkan PENDIDIKAN dan PEMBANGUNAN menjadi saksi bisu akan kata yang hanya bisa ku pendam, ternyata benar sebutir hujan membawa berkah. sore itu hujan begitu deras tanpa sengaja memaksa aku untuk menyaksikan para penggenggam payung nampak basah kuyup demi memberi keteduhan bagi mereka yang membutuhkan, berharapkan imbalan berupa uang yang tidak jelas jumlahnya, alangkah nista ketika payung itu berpindah tangan dia merelakan tubuhnya terguyur hujan dan mengikuti arah langkah si peminjam sampai pada tujuan.

Kurang lebih satu setengah jam aku perhatikan sambil berteduh di trotoar depan gedung toserba yang megah lebih dari tiga lantai. perasaan bangga, terharu, kebingungan, kegelisahan bercampur di kediamanku hingga menjadi pertanyaan - pertanyaan. bagaimana tidak? bila kita melihat seorang anak dengan seragam putih merah rela mencari uang bermodalkan sebuah payung dengan tubuh basah kuyup bahkan kedinginan dan menggigil  telah menggadaikan kesehatannya ! lantas siapakan yang pantas untuk di salahkan? kedua orang tuanya? mereka yang membutuhkan jasanya? pemerintah? atau kah aku sendiri yang hanya bisa terdiam?  dimanakah buah dari KEMERDEKAAN ?

J  A  W  A   B.......!!!

TASIKMALAYA,15012012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun