Siapakah yang patut di salahkan?
hati ini memaksa menggerutu ! ya, baru saja aku mendapat pelajaran akan esensi dari PANCASILA lewat penantian guyuran hujan di sela perjalanan pulang usai dari sebuah tempat dimana ramai orang berlalu lalang berlomba mencari kebutuhan. kotaku yang katanya meningkatkan PENDIDIKAN dan PEMBANGUNAN menjadi saksi bisu akan kata yang hanya bisa ku pendam, ternyata benar sebutir hujan membawa berkah. sore itu hujan begitu deras tanpa sengaja memaksa aku untuk menyaksikan para penggenggam payung nampak basah kuyup demi memberi keteduhan bagi mereka yang membutuhkan, berharapkan imbalan berupa uang yang tidak jelas jumlahnya, alangkah nista ketika payung itu berpindah tangan dia merelakan tubuhnya terguyur hujan dan mengikuti arah langkah si peminjam sampai pada tujuan.
Kurang lebih satu setengah jam aku perhatikan sambil berteduh di trotoar depan gedung toserba yang megah lebih dari tiga lantai. perasaan bangga, terharu, kebingungan, kegelisahan bercampur di kediamanku hingga menjadi pertanyaan - pertanyaan. bagaimana tidak? bila kita melihat seorang anak dengan seragam putih merah rela mencari uang bermodalkan sebuah payung dengan tubuh basah kuyup bahkan kedinginan dan menggigil telah menggadaikan kesehatannya ! lantas siapakan yang pantas untuk di salahkan? kedua orang tuanya? mereka yang membutuhkan jasanya? pemerintah? atau kah aku sendiri yang hanya bisa terdiam? dimanakah buah dari KEMERDEKAAN ?
JÂ AÂ WÂ AÂ Â B.......!!!
TASIKMALAYA,15012012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H