Mohon tunggu...
Oriza Yogiswara
Oriza Yogiswara Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

hobi saya mengetik ....... tapi boong

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gunung Cumbri : Pendakian Jiwa Menuju Kebijaksanaan

27 Januari 2025   15:49 Diperbarui: 27 Januari 2025   16:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Cumbri, yang terletak di Purwantoro, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu bukit dengan panorama yang memukau, menawarkan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang magis. 

Resi Dirga percaya bahwa manusia seperti gunung, memiliki puncak yang harus dicapai. Puncak itu bukan hanya tempat tertinggi, melainkan lambang kesadaran tertinggi dalam diri manusia.

1. Dasar Gunung: Awal Kehidupan
Setiap perjalanan dimulai dari dasar. Seperti mendaki Gunung Cumbri, manusia lahir di dunia dengan segala kelemahan dan ketidaktahuan. Di sini, seseorang belajar menerima bahwa untuk memulai sesuatu, keberanian untuk melangkah adalah kunci.

2. Tanjakan Curam: Ujian Hidup
Saat mendaki, ada tanjakan curam yang memaksa pendaki berhenti sejenak, mengatur napas, atau bahkan mempertimbangkan untuk mundur. Resi Dirga mengajarkan bahwa tanjakan itu adalah metafora ujian hidup. Hanya mereka yang memiliki ketabahan dan kemauan kuat yang bisa melaluinya. Pada saat-saat sulit, manusia belajar tentang kesabaran dan kekuatan dalam diri.

3. Persimpangan Jalur: Pilihan dalam Hidup  
Di tengah perjalanan, Gunung Cumbri menawarkan beberapa jalur yang berbeda menuju puncaknya. Tidak semua jalur mudah, dan tidak semua jalur sulit. Di sinilah manusia diingatkan bahwa hidup adalah serangkaian pilihan, dan apa pun jalur yang dipilih, setiap langkah membawa pelajaran yang berharga.

4. Puncak Gunung: Kesadaran Tertinggi
Ketika akhirnya mencapai puncak, pendaki akan disambut pemandangan luas tanpa batas. Resi Dirga mengibaratkan puncak ini sebagai kesadaran tertinggi manusia. Di sini, manusia menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari dunia luar, melainkan dari dalam diri. Puncak adalah tempat di mana seseorang memahami harmoni antara dirinya, alam semesta, dan Sang Pencipta.

Gunung sebagai Guru
Gunung bukan hanya tumpukan batu dan tanah, tetapi guru yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Ia mengingatkan manusia tentang ketekunan, keikhlasan menerima rintangan, dan pentingnya menghargai proses. Gunung juga melambangkan keseimbangan antara keindahan alam dan kebijaksanaan spiritual.

---

Ketika seseorang mendaki Gunung, sebenarnya mereka sedang mendaki gunung dalam diri mereka sendiri. Setiap langkah menuju puncak adalah perjalanan menuju pemahaman diri, setiap nafas yang terengah adalah pengingat untuk menghargai kehidupan, dan setiap pemandangan yang dilihat adalah pesan bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban.

Gunung Cumbri mengajarkan bahwa puncak bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari perspektif baru untuk melihat dunia dan diri kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun