Mohon tunggu...
Oris mawati Bestari waruwu
Oris mawati Bestari waruwu Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Sahabat

3 Oktober 2023   23:48 Diperbarui: 4 Oktober 2023   00:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

SAHABAT
Aku adalah seorang mahasiswa di STT TRINITY. Aku ingin menceritakan sedikit tentang masa laluku  bertemu dengan dia yang kini  jadi sahabatku.  Bermula dari gedung sekolah tepatnya waktu SMA, aku memiliki teman dalam kelas yang cukup  berprestasi  bernama Desi.
Aku sangat mengagumi dirinya yang begitu jauh berbeda denganku. Tetapi dia itu pendiam dan ga suka bergaul  dengan teman dalam kelas.
Suatu hari guru memberi kami tugas untuk di kerjakan dalam kelas karna Ibu yang masuk dalam kelas kami memiliki urusan di  dalam kantor. Karena tugasnya yang cukup sulit untuk aku pahami, memutuskan untuk memberanikan diri untuk menanyakan kepadanya.
"Hai aku Besta. Tadi kan ibu ngasih kita tugas untuk di kerjakan. Tapi aku nggak tau cara mengerjakan nya. Jadi, kamu bisa nggak bantu aku?," kataku.
"Hai Besta, aku Desi. Kalau begitu, ayo kita kerjakan bersama-sama," sambutnya.
Akhirnya kami mengerjakannya secara bersama-sama. Dan ternyata dia orangnya asyik saat di ajak bicara tidak seperti  yang kubayangkan selama ini. Setelah setengah jam lebih kami mengerjakannya akhirnya siap juga. Kemudian kami bercerita sebentar sembari menunggu guru masuk dalam kelas.
"Kamu pintar juga ya. Cara penjelasanmu juga bagus, mudah buat aku pahami. Kamu pasti setiap hari belajar terus ya?," Tanya ku.
"Iya, karna aku sudah membuat jadwalku setiap harinya termasuk waktu belajar,"jawabnya .
"Wah...pantas kamu  tau semua setiap pembelajaran. Jadi wajar kamu selalu mendapatkan kejuaraan pertama dalam kelas," jawabku dengan rasa kagum.
"Hehe...," jawabnya sambil tersenyum malu. "Kamu juga pasti bisa kok kalau ada niat dan mau belajar," ujarnya lagi padaku.
Mendengar pernyataan tersebut membuatku semangat kalau aku masih bisa merubah nilaiku yang kurang bagus. Aku juga semakin termotivasi  untuk bisa sebanding dengannya. Aku memutuskan untuk terus belajar dan tidak malas-malasan lagi.
Aku dan Desi juga semakin dekat. Ia sebenarnya adalah ramah dan tidak pelit membagikan ilmunya. Beruntungnya aku mengaguminya dan tidak menyesal memberanikan diri  untuk berkenalan dengan nya.
Kini, kami bukan hanya sekedar  teman  saja, tapi  kami jadi sahabat bahkan lebih dari sahabat atau bisa di katakan seperti saudara tapi tak sedarah.
Tiga tahun lamanya kami bersama , akhirnya sampai juga dititik kelulusan SMA. Dan sayangnya kami tidak bisa bersama-sama lagi karna dia pergi ke kota untuk mencari pekerjaan sedangkan saya menganggur selama satu tahun di rumah. Walaupun kami tidak bisa bersama seperti waktu di SMA tetapi setidaknya dia selalu menjumpai saya di rumah. Tetapi setelah itu juga saya sekarang mau melanjutkan pendidikanku di kampus STT Trinity di kota Parapat sedangkan dia juga merantau ke Bandung untuk mencari pekerjaannya. Tetapi, itu tidak menjadi penghalang atau masalah bagi kami untuk tidak berkomunikasi lagi. Sampai saat ini kami selalu membagi waktu dan meluangkan waktu bersama walaupun hanya sekedar video call atau telfonan biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun