Membahas mengenai masalah perekonomian tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, ekonomi adalah salah satu patokan faktor standar  kehidupan manusia apakah sejahtera atau tidak. Pada tahun 2020 silam memberikan banyak cerita suram, bahkan telah merubah kehidupan masyarakat yang ada di Indonesia bahkan Sampai tahun 2021 sekarang pandemi Covid-19 belum juga mampu diatasi. Di dunia sudah sekitar 95 juta kasus dan lebih dari 2 juta kematian sudah terjadi. Tidak ada yang bisa menyangka bahwa kita semua akan menghadapi sebuah masalah yang besar seperti sekarang, kita harus menghadapi covid dan menjadi hidup berdampingan dengan virus yang tergolong mematikan ini. Penyebaran virus  covid di Indonesia telah mengubah banyak rencana dan situasi perekonomian didunia, termasuk Indonesia. Bahkan sudah banyak sekali dampak dan kerugian yang dirasakan, baik pada individu bahkan Negara dan Dunia sekalipun juga ikut merasakannya . Perekonomian Indonesia pada tahun ini menurut Economic Co-operationand Development ( OECD) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,9% ditahun 2021.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 diperkirakan akan positif, namun beberapa lembaga internasional memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,8%, Bank Dunia 4,4% dan ADB juga memprediksi 4,5%. Untuk mencapai itu, ke depan, APBN 2021 diarahkan untuk terus mendorong pemulihan ekonomi dengan konsekuensi tetap melakukan tindakan konsolidatif dengan defisit 5,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Beberapa prediksi ini disesuaikan dengan fakta ekonomi yang terjadi pada saat ini.
Virus covid-19 pun memberikan dampak besar yang pada kesejahteraan masyarakat Indonesia, tidak dapat dipungkiri  apabila kejadian seperti ini akan terjadi, banyaknya pengangguran dan tingginya angka kemiskinan adalah sebuah mimpi buruk sebuah Negara yang ternyata menjadi kenyataan. covid-19 menyebabkan tingkat pengangguran di berbagai negara di dunia mengalami lonjakan termasuk Indonesia. Sebelum adanya covid-19  angka kesejahteraan di Indonesia saja masih belum maksimal apalagi dengan adanya pandemi ini maka kan memperparah keadaan.
Oleh karena itu situasi semakin parah,keadaan semakin membuat perkeruh keadaan karena mengalami kelonjakan. Oleh karena itu merosotnya ekonomi maka pihak pemerintah Indonesia pun tidak tinggal diam saja, pemerintahpn memiliki solusi untuk mengatasi dampak Covid-19 terhadap kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mengambil langkah dengan mengeluarkan kebijakan yang bersifat extraordinary. Hal itu juga untuk menjaga agar dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan lantaran adanya pandemi tidak semakin berkembang dan berkelanjutan. "Pemerintah sudah merespon dampak pandemi covid-19 dengan mengeluarkan berbagai paket kebijakan sejak dikeluarkan Perppu No 1 tahun 2020 yang sudah disahkan jadi UU No 2 tahun 2020. Demikian juga PP sudah dikeluarkan yaitu No 23 tahun 2020. Ini disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi di Indonesia dan global," tutur Sumiyati. Dengan adanya ini semua kita sadar betapa upaya yang dilakukan pemerintah begitu besar guna memulihkan keadaan kesebelumnya.
Semenjak tahun 2020 akhir Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya pemulihan. Hal ini bisa dilihat dari  data  tahun 2020 dan 2021 :Â
Gambar : Dok.Bappenassumber data Bisnis.com
Dengan data dari gambar : Dok.Bappenassumber data Bisnis.com  bisa kita perhatikan bahwa pada triwulan IV 2020 dan 2021 menunjukan keyakinan tingginya agar perekonomian Indonesia pulih kembali dan. perekonomian Indonesia harus terus mengarah pada pemulihan walau tidak terlalu signifikan oleh karena itu pemerintah harus memiliki strategi kuat agar di tahun 2021 ini pemulihan terlakasana dengan lancar dan bisa kembali stabil seperti sebelumnya.
Oleh karena itu semoga ke depannya arah dan target pemulihan ini akan terus didorong lebih cepat, terutama mengatasi pandemi ini dengan aksi vaksinasi secara terukur dan terencana. Adapun untuk anggaran pendanaan vaksin covid-19 di Indonesia diperkirakan mencapai Rp74 triliun dan dari perkiraan ini lantas berapa yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk program vaksinasi, berikut berdasarkan sumber (m.meredeka.com)
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H