Mohon tunggu...
Dinny Miranti
Dinny Miranti Mohon Tunggu... -

Hello~\r\nSemoga tulisan-tulisan saya bisa bermanfaat ya.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa sih bedanya TOEFL dan TOEIC..?

16 Mei 2014   01:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:29 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih bedanya TOEFL dan TOEIC..?

Tepat jam 2 siang tanggal 7 Mei 2014, Dinny ikut tes TOEIC di Plaza Sentral. Besoknya dag-dig-dug nunggu pengumuman nilainya bakal naik, nurun, atau sama aja kayak tes sebelumnya, kutanya aja langsung ke ibu kanjeng manajer terus langsung kubuka TOEIC Score-nya. Jreeengg… naik 100 point dari hasil sebelumnya. Alhamdulillah  Gak bisa kulupain bantuan dari mas Agus dengan  metode pembelajaran online-nya yang efektif dan efisien dan Cita Ekanijati dengan hadiah buku-buku taktik TOEIC-nya.

Bahasa Inggris tidak hanya dipakai untuk berkomunikasi dengan orang yang berasal dari negara lain, tetapi juga  membuka akses informasi dalam lingkup global.  Dengan semakin “tanpa batasnya” dunia, penguasaan Bahasa Inggris menjadi sesuatu yang amat diperlukan.

Beberapa tes berstandar internasional untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris adalah TOEFL (Test of English as Foreign Language) dan TOEIC (Test of English for International Communication). TOEFL dan TOEIC merupakan tes yang dibuat oleh ETS (Educational Testing Service) lembaga terbesar di dunia yang berfokus pada pengembangan alat pengukuran untuk pendidikan yang berpusat di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.

TOEFL diciptakan oleh ETS pertama kali pada tahun 1964 yang bertujuan untuk menyeleksi calon mahasiswa dari negara lain yang bahasa sehari-harinya bukan bahasa Inggris yang akan mendaftar pada universitas di Amerika. Dan semenjak pertama kali diciptakan 47 tahun silam, TOEFL mengalami tiga kali pergantian format, yang pertama TOEFL PBT (Paper Based Test) tesnya terdiri atas tiga bagian yaitu Listening Comprehension, Structure and Written Expressions, dan Reading Comprehension. Kedua, TOEFL CBT (Computer Based Test) jenis tes ini tidak menggunakan lembar kertas melainkan menggunakan computer dengan software khusus yang menguji kemampuan listening, structure, reading, dan writing. Ketiga adalah TOEFL IBT (Internet Based Test) tes ini menggunakan media komputer dan jaringan internet. Materi tes yang diujikan mencakup empat kemampuan berbahasa, yaitu reading, listening, speaking, dan writing.

TOEIC adalah tes berstandar internasional untuk mengukur kemampuan komunikasi sehari-hari dengan bahasa Inggris. TOEIC akan memberikan penilaian apakah kemampuan Inggris kita sesuai dengan kebutuhan dunia global atau tidak.

TOEFL dan TOEIC merupakan alat ukur penilaian bahasa Inggris yang bersifat internasional. Namun kedua tes ini sangat berbeda. Kita dapat membedakannya berdasarkan fokus, penggunaan, dan format tes. Fokus, TOEFL digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris dalam konteks akademik, sedangkan TOEIC untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris untuk komunikasi sehari-hari. Dari kegunaannya, TOEFL biasa digunakan untuk persiapan studi & seleksi beasiswa ke luar negri, sedangkan TOEIC lebih umum dipakai untuk rekruitmen, promosi jabatan, tugas luar negri, pengukuran efektifitas program training dan dapat juga dijadikan syarat kelulusan studi dan penyeleksian beasiswa. Terakhir dari formatnya, TOEFL memakai tes Online (Internet based), sedangkan TOEIC memakai format Paper based & Internet based.

Masa berlaku hasil tes baik TOEFL maupun TOEIC biasanya dua tahun sejak hasil tesnya dikeluarkan. Tidak ada lulus atau gagal dalam kedua tes ini karena keahlian bahasa tidak akan hilang, yang ada hasil skornya hanya bertambah atau berkurang.

Hampir semua beasiswa luar negeri memberikan standar nilai minimal hasil tes TOEFL atau TOEIC. Dalam pengejaran meraih peluang beasiswa kadang ada semangat yang patah, tetapi tak jarang juga hati bisa hancur sehancur-hancurnya. Keberhasilan akan menjadi penggerak utama semangat. Sebaliknya, kegagalan akan menurunkan semangat. Namun, kegagalan akan dapat menggerakkan intensivitas berpikir secara rinci, sehingga dalam waktu sesingkat-singkatnya dapat mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Semangat!.

Daftar Pustaka
1. Fauzy Eka Rahmat, dkk. 2013. Breakdown soal-soal TOEFL, Bandung: Penerbit Ruang Kata.
2. Habibie, B.J.. 2014. Tak Boleh Lelah dan Kalah. Jakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
3. J. Gemilang. 2012. Jurus Pamungkas Menembus Beasiswa. Yogyakarta: Penerbit Araska.
4. http:// http://www.itc-indonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun