Pemilihan Umum (Pemilu) adalah pesta rakyat Indonesia terbesar yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali, yang mana merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam sistem demokrasi, dimana warga negara memilih para pemimpin mereka dan mewakili kehendak mereka dalam pembentukan pemerintahan. Karena itu Pemilu adalah momen yang sangat dinantikan oleh masyarakat luas. Pada Pemilu 2024 kali ini, terdapat perubahan era yang mengarah ke digitalisasi dan teknologi. Salah satu bukti era digital dan teknologi yang canggih adalah munculnya platform berbagi foto dan video, TikTok.
Dampak Pemilu 2024, Kekuatan Lewat Jalur Tiktok
Pada Pemilu 2024 ini, TikTok menjadi bahan perbincangan yang hangat. TikTok merupakan platform berbagi foto, video, dan media penyampaian informasi serta menjadi tempat bagi para pengguna untuk menyuarakan pandangan politik mereka. Fenomena ini semakin meningkat menjelang Pemilu 2024, dimana para pengguna aplikasi TikTok dengan beragam latar belakang mulai berbagi informasi, pendapat, dan tentu saja jargon politik. Tentunya hal tersebut menjadi dampak positif bagi para paslon presiden dan wakil presiden untuk lebih dekat dengan masyarakat dan mempermudah dalam penyampaian pesan dan informasi. Selain itu, melalui platform ini juga dapat menarik perhatian dari setiap penggunanya. Dengan TikTok dapat memperluas ruang partisipasi politik bagi banyak orang, terutama generasi muda yang mungkin merasa jauh dari dunia politik.
Tantangan Pemilu 2024, Kekuatan Lewat Jalur Tiktok
Dibalik dampak positif dari penggunaan platform TikTok pada Pemilu ini, tentunya terdapat dampak negatif, sehingga menjadi tantangan yang harus diatasi dan dihadapi. Pertama, munculnya perang media sosial. Kedua, munculnya pelanggaran dan kode etik dalam bermedia sosial. Ketiga, penyalahgunaan foto, video, suara, dan lain sebagainya. Keempat, munculnya kesalahpahaman atau disinformasi.
Solusi Pemilu 2024, Kekuatan Lewat Jalur TikTok
Untuk mengatasi tantangan Pemilu 2024, kekuatan lewat jalur TikTok, terdapat beberapa solusi yang dilakukan. Pertama, memanfaatkan TikTok sebagai platform edukasi politik yang mudah dipahami oleh generasi muda. Kedua, memastikan bahwa konten - konten politik yang disampaikan akurat  dan tidak menyesatkan.  Ketiga, bijak dalam bermedia sosial dengan menerapkan kode etik. Keempat, membangun komunitas yang mempromosikan diskusi terbuka, bertoleransi dan saling menghormati di TikTok.
Pemilu 2024, kekuatan lewat jalur TikTok memiliki sudut pandang dari masing - masing individu, Ada beberapa pihak sangat menyambut dengan adanya platform ini, namun tidak sedikit juga memanfaatkan TikTok sebagai hal yang negatif, msalnya saja menjadi provokator, menyalahagunakan foto, video, dan lan sebagainya.
Dengan demikian, bahwa Pemilu bukan hanya sekedar pesta rakyat dan panggung debat politik, dan TikTok serta platform media sosial lainnya juga bukan hanya menjadi wadah dalam arena digital dimana jargon - jargon politik beradu. Namun, dengan memanfaatkan segala bentuk teknologi yang ada secara positif dan bijaksana, tentunya kita akan bisa menikmati kreativitas dan keunikan di TikTok dan media lainnya. Sehingga menjadikan setiap pemilu akan berdampak besar dan menjadi harapan bagi setiap warga negaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H