Lack Of Torque ini terjadi biasanya karena airspeed yang sangat rendah pada exhaust system, sehingga driver kudu ngeden menekan pedal gas lebih dari semestinya karena putaran mesin harus dibawa ke rpm tinggi baru tenaganya ideal buat ngebawa body kendaraan. Airspeed yang terlalu rendah akan menghasilkan volumetric effisiensi yang payah di Low and Mid RPM.Â
Hal ini lah yang membuat konsumsi BBM menjadi boros.
Nah, lantas Nahan itu rasa yang bagaimana? "Mobil gw nahan nihhhhh, gak mau lepas atasnya". Nahh, Nahan biasa nya terucap bila ada keluhan RPM atas yang terasa kurang bertenaga.Â
Hal ini kebalikan dari Ngempos, biasanya airspeed dari exhaust system terlalu tinggi atau bahkan turbulen, sehingga mesin tidak menerima asupan oksigen yang cukup pada rpm tinggi. Karena kurva volumetric efficiency nya sudah turun drastis . Sudah ditampol gas dalam2, padahal mesin sudah teriak, tenaga tetap saja berasa kurang. CO2 yang tersisa diruang bakar terlalu banyak, Inipun hasilnya boros.
Sebetulnya adalagi Faktor Suggestif suara vs tenaga, hal ini terkait dengan suara yang dihasilkan setelah penggantian resonator maupun muffler.Â
Terkadang (ada beberapa kasus), walaupun secara statistik tenaganya lebih besar menggunakan resonator dan muffler freeflow. Tapi karena besarnya suara yang didengar driver, secara tidak langsung driver akan berasumsi "Koq ngisian (torsi) waktu muffler dan reson standart?"
Hal ini menurut saya sebetulnya lebih ke arah sugestif. Perbadingan Suara per Tenaga yang dihasilkan lebih besar Suara muffler Freeflow. Tarolah dengan mesin standart kita dapatkan 150 db (desibel) dan torsi mesin 100NM, perbandingannya 1.5:1 .Â
Nah sedangkan dengan muffler freeflow suaranya 200 db dan torsi mesin 125NM (contoh doank lho), perbandingannya 1.6:1. Otomatis kita akan berasumsi 200 db itu sebagai "mesin bekerja lebih keras" padahal tidak, suara exhaustnya saja yang lebih keras. Inilah faktor sugestif yang sangat sering terjadi.Â
Banyak driver yang ingin suara jauh lebih halus walapun torsinya lebih berkurang, driver anggap sebagai lebih "ngisi". Walaupun bila diukur secara statistic (dyno) powernya berkurang.
Nah ada pula yang kebalikannya ada yang senang suara teriak sejadi2nya driver anggap itu serasa power yang "lepas" (padahal mobil jalannya disitu2 aja x_x ).