     Filsafat manusia merupakan salah satu bidang kajian penting tentang manusia yaitu mengkaji esensi manusia dari sudut pandang filsafat. Filsafat manusia juga disebut filsafat Antropologi / Antropologi Filsafat. Filsafat manusia secara  metode memiliki kedudukan kurang lebih sama dengan filsafat lain, seperti logika, etika, epistimologi, sehingga cabang tersebut pada dasarnya berorientasi pada manusia.
    Mempelajari filsafat  manusia suatu hal yang penting bagi kita, mengapa demikian?  Karena membantu kita bisa menelaah secara kritis dan mendalam tentang hakikat dan esensi kita sebagai manusia.
    Sebagai disiplin dunia filsafat, sebelum mempelajari filsafat manusia, tentu harus tahu bagaimana mendefinisikan manusia? Manusia itu ada yang menyebut dengan istilah homoerektus (makhluk yang berdiri tegak), homemekanikus (makhluk yangg canggih), manusia yang berakal, makhluk yang mengerti memahami simbol, dll.
   Objek filsafat manusia (filsafat pada umumnya) ada objek material dan formal. Objek material, misalnya adalah apa yang diselidiki, apa yang dituju. Objek formal, yaitu mengenai sudut pandang, kemudian dalam menyelidiki objek material serta metode yang digunakan. Dari itulah objek material manusia yaitu manusia sendiri, sedangkan objek formal yaitu inti hakikat manusia. Jadi, manusia secara keseluruhan dan manusia yang utuh.
   Dalam filsafat manusia tentu tidak berdiri sendiri melainkan ada hubungan dengan ilmu lain (sosiologi, sejarah, teologi, dan masih banyak ilmu lainnya). Alasan kenapa harus memiliki hubungan? Karena pada dasarnya ilmu itu tidaklah berdiri sendiri.
   Pola pemikiran filsafat manusia, paling tidak ada 3 pola filsafat manusia yaitu:
- Manusia banyak memiliki dimensi, sehingga dia tidak bisa dijelaskan satu segi saja.
- Manusia merupakan makhluk yang banyak menyimpan misteri, sehingga misteri tersebut hanya bisa disingkap dengan kerja sama berbagai macam ilmu.
- Sejauh ini beberapa pola pemikiran tentang manusia jelas merupakan kerja sama yang harmonis antara berbagai macam ilmu.
   Dampak positif pada umumnya filsafat itu memberikan manfaat bahwa ia menjadikan manusia lebih sadar akan dirinya, akan kelemahan dan keterbatasannya, lalu keterbatasannya menjadikan atau membuat manusia kreatif. Filsafat  manusia menumbuhkan sikap toleran, pada dasarnya dengans selalu mempertanyakan kenyakinan akan kebenaran suatu teori, kalaupun ada perbedaan pandangan terhadap suatu teori, manusia harus bisa memahami itu. Filsafat juga pada dasarnya mengajarkan metode yang sistematis, tertib, sesuai aturan dalam menyelesaikan suatu problem dalam kehidupan manusia, sehingga dapat menyusun argumen yang benar, rasional, logis dan menghindari kesalahan baik disengaja ataupun tidak. Filsafat membuat kita juga bisa menjadi konsisten, jika kita mempertanyakan sesuatu secara mendasar, kemudian kita menganalisanya, dan sehingga kita mencoba mencermatinya.
