Mohon tunggu...
Orang Pinggiran Padang
Orang Pinggiran Padang Mohon Tunggu... -

Orang Pinggiran Padang tinggal jauh dari pusat kota Padang dan barangkali masuk Papiko (Padang Pinggir Kota). Meskipun orang pinggiran namun informasi dapat diperoleh baik melalui koran, media online, ataupun ota-ota di lapau

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berpikir Ala Investor di Padang

26 November 2013   00:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau saya banyak uang dan termasuk tipe investor maka saya tidak akan bangun rumah sakit di kota Padang, apalagi rumah sakit Kristen seperti Siloam. Saya juga tidak akan bangun perguruan tinggi seperti Pelita Harapan . Kalau saya nekad juga melakukan investasi rumah sakit dan sekolah Kristen di kota Padang entah sampai kapan uang yang saya tanamkan akan kembali, apalagi harus memberi makan sampai 3000 karyawan, entah bagaimana cara menghitungnya. Kecuali saya investasi hanya untuk membuktikan bahwa saya mampu menghadapi penolakan masyarakat Sumatera Barat dan karena itu saya memperoleh kompensasi lain yang bisa menggantikan uang investasi saya.

Memang ada istilah di marketing “market creates demands”. Permintaan itu bisa dicreate, bisa dibuat.Saya mencoba berpikir sebagimana kebanyakan orang. Kalau sakit ngapain harus ke Siloam, mending ke Malaka atau Penang dan kalaupun tetap di Padang, ada RS Yos Sudarso, RS BMC, RS Baiturrahmah dan Semen Padang Hospital. Bahkan kalau banyak uang mending ke Singapore. Kalau pun harus ke Siloam tidak yang berada di kota Padang namun jauh di sana di Jakarta atau Tangerang. Demikian juga kalau kuliah ngapain ke Pelita Harapan di Padanglebih baik ke Pelita Harapan di daerah Tangerang sana. Artinya secara naluri bisnis investasi rumah sakit dan perguruan tinggi Kristen di kota Padang memiliki resiko yang tinggi. Investor mengharapkan uang kembali bukan untuk cari nama dan popularitas.

Kalau saya punya uang maka yang akan saya bangun adalah wahana bermain sejenis Trans Studio di Makasar atau di Bandung atau sejenis Jungle Land di Sentul. Saya yakin orang akan berduyun-duyun datang dari pelosok Sumatera Barat juga daerah sekitar seperti Jambi, Bengkulu bahkan Pekanbaru (tidak hanya berhenti sampai Bukittinggi). Bahkan saya yakin orang-orang rantau akan lebih sering pulang ke Sumatera Barat khususnya ke Padang karena sambil pulang kampung mereka sekeluarga akan menikmati bermacam wahana permainan bersama family di kampung. Mengenai lokasi bisa di sepanjang bypass, Gunung Sarik sana. Saya akan menggabungkan konsep mall-hotel dan wahana bermain baik indoor maupun outdoor. Ini lebih masuk akal ketimbang menggabungkan mall dengan rumah sakit dan sekolah Kristen. Saya yakin orang Sumatera Barat yang biasanya memilih berlibur ke Jakarta, Bandung atau Singapore akan berpikir untuk berlibur lokal saja dan lebih menghemat biaya minimal biaya transportasi. Hotel-hotel akan semakin penuh , perekonomian kota Padang akan hidup dan meningkat serta ada banyak peluang menciptakanoleh-oleh baru khas Padang. Ribuan orang akan mendapat berkah dari investasi saya ini.

Makanya saya menjadi heran sudah ribut masyarakat Sumatera Barat pada umumnya dan kota Padang pada khususnyabahkan sampai ada demo menentang pembangunan sekolah dan rumah sakit Kristen namun tiba-tiba saja DPRD Kota Padang merekomendasikan dan mendukung penuh pembangunan rumah sakit Siloam dan Perguruan Tinggi Pelita Harapan di jalan Khatib Sulaiman Padang. Masyarakat tidak anti terhadap investasi, buktinya Padang Green City disambut antusias namun investornya saja yang masih loyo. Infonya masih cari dana ya gali-gali tanah saja dulu. Yang penting ada progress. Jadi ada apa dengan DPRD Kota Padang ?

Ketika akan berlangsung pemungutan suara Pilwako tgl 30 Oktober 2013 yang lalu walikota Padang sekarang Fauzi Bahar menulis di Koran “Pertimbangkanlah” calon walikota dan wakil walikota yang akan dipilih. Dari 10 calon cuma 3 pasangan calon yang menyetujui pembangunan rumah sakit dan sekolah Kristen oleh Lippo Group yaitu Michael El Qudsi – Januardi Sumka (nomor urut 2), Desri Ayunda-James Helliward (nomor urut 3) dan Asnawi Bahar - Surya Budi (nomor urut 6). Untuk itu Fauzi meminta pertimbangkan masyarakat agar memilih 3 calon tersebut yang mendukung pembangunan rumah sakit Siloam dan Pelita Harapan. Memang ada yang berhasil masuk putaran kedua yaitu Desri Ayunda - James Helliwards (nomor urut 3) mendampingi pasangan Mahyeldi-Emzalmi untuk bertarung tanggal 18 Desember 2013. Baru-baru ini Fauzi Bahar dihadapan IKP (Ikatan Keluarga Padang) di Jakarta terang-terangan mendukung Deje karena memang dari 3 pasangan yang menyetujui investasi Lippo Group tersebut cuma Deje yang maju ke putaran kedua. Di arus bawah beredar bahwa Mahyeldi-Emzalmi merupakan perpanjangan tangan Fauzi Bahar , blackcampign ini entah siapa yang membuat, padahal dari rencana pembangunan rumah sakit dan sekolah Kristen tersebut Mahyeldi-Emzalmi menentang, bukan menentang terhadap investasinya namun pembangunan rumah sakit dan sekolah Kristen tersebut dikhawatirkan mempengaruhi suasana kebathinan di kota Padang. Meskipun pada peletakan batu pertama dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat yang juga merupakan tokoh-tokoh agama Islam.

Di media Padang terbitan Senin 25 November 2013 (Harian Padang Ekspres) DPC Partai Bulan Bintang akan menjatuhi sanksi kepada 2 kadernya yang duduk di DPRD Padang yang menyetujui pembangunan Siloam di Kota Padang karena kebijakan partai dari level tertinggi di DPP sampai DPC menolak investasi Lippo Group bukan karena SARA namun melanggar RTRW sementara tagline PBB sekarang “keadilan dan kepastian hukum”. Pada rapat pleno tersebut yang menolak memberikan rekomendasi ada 6 orang dari 35 orang yang hadir yaitu Hadison, Budiman Munazir, Muharlion, Pun Ardi dan Rahayu Purwanti (kelimanya dari Partai Keadilan Sejahtera) dan Gustin Pramona (dari Partai Demokrat meskipun secara partai, Partai Demokrat mendukung investasi oleh Lippo Group tersebut).

Andai kan saya lah investor pembangunan rumah sakit dan sekolah Kristen tersebut , maka saya akan memberikan apresiasi khusus kepada yang mendukung pada rapat pleno DPRD Kota Padang tanggal 12 November 2013 lalu (betul atau tidaknya silahkan tanya kepada tim pencari data dan fakta yang dibentuk oleh DPC Partai Bulan Bintang Kota Padang). Saya juga akan mendukung habis-habisan pasangan cawako-cawawako yang akan bertarung tanggal 18 Desember 2013 nanti yang mendukung investasi saya.

Jika Anda yang jadi investor manakah yang anda pilih untuk investasi di kota Padang : apakah wahana bermain dengan mall-hotel ataukah rumah sakit Siloam – sekolah Pelita Harapan ?

Wallaahu Alam Bishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun