Mohon tunggu...
Sulaiman Deru
Sulaiman Deru Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tikus mati dilumbung padi

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Berebut 'Kue Sepak Bola', antara PT. LPIS, PT. LI dan Pihak Asing

17 Juli 2012   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Olahraga,

Sepertinya nasib sepak bola nasional kedepan ditentukan oleh "Joint Committe". secara garis besar hasil pertemuan "Joint Commite yang terjadi kamis, 12 july 2012. adalah sebagai berikut :

1. Masalah dualisme liga

2. Pengembalian empat anggota exco PSSI yang dipecat komite etik PSSI

3. Revisi Statuta,

4. Masalah - masalah asosiasi yang dianggap penting

5. Pelaksanaan kongres PSSI yang harus digelar sebelum tahun 2012 berakhir.

sumber : http://www.antaranews.com/berita/321273/afc-pertegas-kewenangan-joint-committee-pssi

yang menjadi fokus penulis adalah poin kesatu, pertanyaanya : bagaimana nasib penyelenggaraan kompetisi sepak bola selanjutnya? apakah akan dipegang oleh PT. LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo) selaku penyelenggara IPL atau PT. LI ( Liga Indonesia ) selaku penyelenggara ISL.

Nah, yang menarik adalah pernyataan Hendriyana , selaku Head of Competition PT. LPIS. petikanya sebagai berikut :

"Musim depan, masih belum bisa dipastikan apakah PT. LPIS yang bakal menjadi operator liga atau tidak. Namun merujuk pada lima konsep rekonsiliasi yang ditawarkan oleh PSSI, pengelola kompetisi musim depan adalah pihak selain PT. LPIS atau PT. Liga Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun