desember 2013
Aku benci pada beberapa kenyataan. Bahwa ada penumpang tak berkarcis dalam kereta ini dan dia mendapat tempat duduk. Caranya sederhana dengan menyapa pak kondektur kereta api yang merupakan kenalan si anu yang juga dikenalnya. Mungkin orang itu sudah langganan. Aku berdiri di dekatnya mematung, merenung. Aku penumpang berkarcis, tapi kenapa aku tidak mendapat tempat duduk. ah, mungkin karena dalam karcisku bertuliskan "tanpa tempat duduk". Mungkin perasaanku ini sama halnya ketika aku melihat para koruptor. Aku membenci mereka karena perbuatan kotor mereka. Atau aku sekedar iri karena aku tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk berbuat hal seperti itu. Sore ini pada perjalanan kereta api aku menebak perasaanku. seperti langit abu-abu di atas sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H