Sebuah keputusan yang diambil oleh pendukung, pemain maupun pengurus baik yang bergabung dalam KPSI, PSSI, ISL, IPL maupun kelompok netral manapun sudah pasti punya konsekuensi sendiri. Adalah sangat konyol tak berani menerima konsekuensi ketika keputusan yang telah diambil benar-benar salah. Jika memang keputusan suporter ISL, pemain TRG dan pengurus KPSI nyata-nyata telah salah, cap ANASIONALIS adalah konsekuensinya. Upaya yang selama ini telah dilakukan oleh KPSI nyata-nyata sudah menggembosi kekuatan Timnas Indonesia terutama untuk ajang AFF 2012. Begitu juga dengan pemain yang dengan bangga menerima panggilan Real Garuda dan menolak panggilan Timnas Indonesia, namun menyesal di kemudian hari. Janganlah kita seperti anak kecil yang selalu minta untuk dimaafkan dan selalu lolos dari hukuman. Hidup itu beresiko. Karena itu, jika salah pilih tanggung konsekuensinya.
Membela timnas Indonesia adalah tingkat tertinggi bukti nasionalisme seorang pesepakbola Indonesia. Dan mendukung Timnas Indonesia adalah bukti nasionalisme tertinggi suporter Indonesia. Jika sudah begini, nikmati saja konsekuensinya, tak perlu permisif dengan mengatakan bahwa Nasionalisme itu lebih luas daripada sekedar membela timnas. Pemain harus taat pada klub. Dan segudang alasan lainnya yang membuat hukuman moral dan sosial seolah tak perlu ada.
Meskipun kecintaan anda pada negara ini ‘Hanya Anda yang Tahu’, kata dan perbuatan adalah hal yang bisa menunjukkan kualitas kecintaan anda pada negara ini.
Salam buat pengkritik setia PSSI yang tak mau mengkritik KPSI hehe..
.
.
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/06/untung-lawannya-persegres-hehe/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/10/06/arema-pelita-indonesia-memang-beda-hehe/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/30/saya-bilang-semen-padang-fc-membebani-isl/
http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/09/28/om-mataliti-saatnya-berbuat-untuk-indonesia/