Mohon tunggu...
ORANG NETRAL
ORANG NETRAL Mohon Tunggu... -

Aku adalah orang netral. Penggemar Greenday, Foo Fighter dan Queen. Biarpun dibilang banci kaleng DKK Aku akan tetap netral hahahahahahaha

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kemenangan KarSa Nggak Ada Kaitannya dengan Sepak Bola Jatim

30 Agustus 2013   16:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:36 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sepakbola Jatim bisa dikatakan unik bin ajaib. Secara tradisional, ada terlalu banyak klub sepakbola di Jatim yang sudah punya nama di sepakbola nasional. Di Surabaya ada Persebaya. Di Sidoarjo ada Deltras. Di Pasuruan ada Persekapas. Di Kediri Ada Persik. Di Gresik ada Gresik United atau Persegres(?). Di Mojokerto ada Mojokerto Putra. Di Malang tentunya ada Arema. Untuk soal rivalitas jelas sangat amat kental. Dari sinilah suara penggemar bola di Jatim sudah pasti akan pecah. Suporter Arema nggak bakalan coblos calon yang pernah urus Persebaya dan sebaliknya. Singkat kata, memanfaatkan suara suporter sepakbola hanya mentok hingga level Bupati/Walikota saja. Karena itu, yang sering muncul di jatim adalah rebutan jadi pengurus klub sepakbola untuk menjadi Walikota/Bupati.

Untuk jadi calon Gubernur cukup berat Karena Jatim bukanlah seperti Jabar dengan Persib Bandung-nya, Sumsel dengan Sriwijaya FC-nya maupun seperti DKI Jakarta dengan Persija. Inilah sebabnya Umuh cukup PD membawa pemain kebanggaannya untuk ikut kampanye di pilkada. Hal sama juga terjadi dengan di Sriwijaya FC dimana foto bapak Alex selalu muncul di lapangan. Untuk Jakarta, Jokowi saja menjanjikan stadion baru, hanya untuk Persija.

Untuk jadi Gubernur di Jatim, perlu hubungan baik baik dengan para kyai sepuh. Apapun partainya, pastilah sowan ke kyai. Maklum bagaimanapun juga suara Kyai di Jatim sangatlah penting. Untuk soal ini, Pasangan KarSa punya keunggulan yaitu pada sosok Saifullah Yusuf. Beliau adalah orang kepercayaan Gus Dur. Jadi wajar jika Gus Ipulbanyak kenal dengan Kyai di Jatim. Saingannya yang terberat untuk soal ini adalah Khofifah saja. Untuk calon lainnya bisa dibilang wassalam.

Untuk Pakde Karwo sendiri sebenarnya punya latar belakang sebagai birokrat di tingkat Provinsi Jatim. Jabatan tertingginya adalah Sekdaprov Jatim 2003-2008. Jadi untuk soal birokrasi dkk sudah pasti cukup berpengalaman jika dibandingkan dengan calon lain. Apalagi sebagai incumbent, pasangan KarSa bisa dibilang cukup moderat dengan banyak pihak. Misalnya untuk soal mobil dinas untuk mudik, hingga 2012 KarSa masih memberi ijin. Namun baru di tahun 2013, KarSa baru setuju untuk melarang penggunaan mobil dinas provinsi untuk mudik. Jadi untuk siapapun yang mimpi untuk menang Pilgub Jatim dengan hanya status pengurus Klub maupun PSSI sekalipun pasti susah menang di Jatim !!!

Inilah sebabnya La Nyala Mataliti menunggu pasangan KarSa pecah kongsi dulu, baru mau ikut pilkada Jatim.

***
Desember 2012

http://gresik.co/jawa-timur/pilgub-jawa-timur/maju-pilgub-jatim-la-nyalla-mattaliti-konsolidasikan-pemuda-pancasila

Agustus 2013

Pragmatisme Mataliti :

http://cahayareformasi.com/berita/2013/diperintah-la-nyalla-mattaliti-pt-bintang-ilmu-dukung-khofifah-suara-incumbent-diprediksi-hancur/

Menjelang pemungutan suara pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur (Jatim), popularitas pasangan Khofifah-Herman makin tak terbendung. Hal ini membuat La Nyalla Mattalitti yang juga ketua Kadin (Kamar Dagang & Industri) Jatim, ketua Majelis Pertimbangan Pemuda Pancasila Jatim dan juga pengurus PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) ciut nyalinya.

La Nyalla yang di awal proses pilgub Jatim 2013 ini tadinya tekenal & menonjolkan diri sebagai pendukung pasangan Incumbent (Soekarwo-Syaifullah Yusuf), secara terang2an ataupun secara diam2 mulai memalingkan dukungan pada pasangan Khofifah-Herman.

Maka diperintahkanlah Bassa Alim Tualeka yang merupakan Wakil Ketua Kadin Jatim yang juga merupakan direktur PT Bintang Ilmu & Group untuk mendukung Khofifah.

Selain itu, spanduk & banner kampanye dukungan pada pasangan Soekarwo-Syaifullah yang dibuat La Nyalla Mattaliti dkk, banyak yang tidak jadi dipasang, dan yang sudah terlanjur dipasang banyak yang sudah diturunkan oleh para anak buah/pegawai PT Bintang Ilmu dan anak buah La Nyalla, sebelum masa kampanye berakhir.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun