Kekuatan utama Argentina benar-benar berimbang di semua sisi. Kiper yang kuat, pertahanan yang solid, lini tengah petarung, dan penyelesai serangan yang licin membuat tim ini matang secara keseluruhan. Motivasi tim kian bertambah untuk membantu Messi meraih tropi piala dunia pertamanya. Bila bisa menjaga chemistry yang terjalin sepanjang turnamen, rasanya melihat Argentina menjuarai piala dunia adalah hal wajar.
Di Eropa mata pecinta sepakbola tentu lebih banyak tersorot pada kekuatan-kekuatan tradisional semacam Jerman, Inggris, Spanyol, Prancis, maupun Belanda. Tentu tanpa memandang remeh tim-tim lain yang berpotensi memberi cerita berbeda.
Jerman, seperti julukannya Der Panser. Kekuatan yang sangat mematikan dan bisa membunuh siapa saja. Kemenangan 7 -- 2 atas Brazil di piala dunia 8 tahun silam contoh kecilnya. Jerman tipikal tim yang tak fokus menempatkan kekuatan pada satu titik saja. Mereka kuat secara keseluruhan dan punya koneksi antar lini permainan yang sulit diterka lawan.Â
Semua pemain inti Jerman di skuat yang ada sekarang bahkan memiliki gaya bermain menyerang, termasuk sang kiper Manuel Neuer yang juga kapten tim. Mereka masih mengandalkan Thomas Muller. Pemain yang dianggap biasa-biasa saja tapi punya sejarah manis di piala dunia. Jerman sangat mungkin bisa menyamai catatan lima kali juara milik Brazil di piala dunia kali ini.
Prancis yang jadi tim sesama Eropa barat bersama Jerman juga punya sejarah bagus di piala dunia. Di gelaran terakhir 2018 lalu mereka bahkan jadi juaranya. Namun meski berstatus juara bertahan faktanya tim nasional Prancis harus menghadapi situasi sulit di detik-detik terakhir jelang turnamen. Mereka harus ditinggal sejumlah pemain inti karena cedera.Â
Paul Pogba, N'Golo Kante, Nkunku, Presnel Kimpembe, Maignan, bahkan yang terbaru bomber Karim Benzema juga dikabarkan positif mengalami cedera saat latihan tim. Prancis menjadi tim paling sial atas situasi tersebut. Tak ayal kutukan piala dunia bagi juara bertahan pun mengarah kuat pada mereka. Rasanya berat bagi mereka untuk berprestasi di piala dunia 2022 ini.
Inggris menjadi negara Eropa barat lainnya yang cukup diunggulkan. Biar pun selalu masuk jajaran unggulan di hampir setiap piala dunia nyatanya Inggris selalu kesulitan untuk berprestasi. Masalah utama mereka selalu sama yakni ketidakmampuan menemukan formula pas antara permainan dengan deretan pemain berkualitas top yang mereka punya.Â
Memiliki kompetisi sepakbola terbaik di dunia justru membuat pasukan The Three Lions seakan selalu tampil inkonsisten dari waktu ke waktu. Di bawah komando pelatih Gareth Southgate Inggris sebenarnya mulai memperlihatkan kemampuan untuk berbicara lebih jauh di ajang internasional. Terakhir mereka bisa mencapai babak semifinal piala Eropa tahun kemarin.Â
Kalau sang pelatih sanggup memoles mental pemain-pemain Inggris untuk bisa bersaing lebih keras lagi sepertinya frasa football is coming home yang kerap didengungkan publik Inggris sangat terbuka untuk menjadi kenyataan di Qatar kini. Punya kiper-kiper terbaik, bek yang kuat, gelandang beragam tipikal, dan penyerang tajam membuat Inggris layak untuk juara.
Belanda dan juga Belgia yang masih berada di kawan barat Eropa merupakan dua tim kuat berikutnya yang patut dibicarakan kemungkinannya untuk memberi sejarah baru di piala dunia. Keduanya sama-sama belum sekali pun merasakan gelar juara namun secara materi pemain yang tersedia sekarang tentu sangat layak menantikan sampai sejauh mana mereka melangkah.Â
Belanda lebih kaya pengalaman dibanding Belgia. Tim Orange layaknya sang juara yang belum direstui alam. Mereka hanya kurang beruntung. Kalau melihat kualitas pemain dari dua tim ini Belgia tentu saja sedikit di atas Belanda. Dan berbekal pengalaman panjang yang dimiliki Belanda, deretan pemain top di skuat Belgia, maka sangat tak adil jika langkah salah satu dari keduanya tidak sampai di semifinal.