Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

59 Tahun Joko Widodo

21 Juni 2020   11:09 Diperbarui: 21 Juni 2020   11:06 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: nasional.okezone.com

Selamat ulang tahun Presiden Joko Widodo
           
TAHUN 2002 Jokowi bukanlah seorang yang ternama. Hidupnya amat jauh dari politik. "Bahkan dalam mimpi pun tak ada gambaran untuk masuk politik," ungkap Jokowi.
     
Di tahun-tahun awal abad 21 Jokowi hanyalah seorang pengusaha mebel yang cukup sukses di Jawa Tengah. Produk mebelnya naik ekspor dan punya pasaran tetap di lingkar pulau Jawa. Malah ketika krisis moneter melanda, Jokowi mengaku bisnisnya tak ikut terpuruk.
Tahun 2002 ia tercatat sebagai ketua Asmindo sekaligus penggagas. 

Sampai 2004 isu majunya Jokowi di bursa pilwalkot Surakarta mulai menyeruak. Jokowi sendiri masih kerap tertawa setiap ditanya mengenai isu itu. Barulah setelah berdiskusi panjang lebar dengan keluarga ia akhirnya mantap untuk maju di pilwalkot. Meski dengan modal pengetahuan politik yang amat minim tentu saja.
           
Tahun 2005 Jokowi berpasangan dengan Hadi Rudyatmo bertarung dalam memperebutkan kursi wali kota Surakarta. Di tahun itulah Jokowi memulai kiprahnya di kancah politik. Sungguh tak terkira oleh orang banyak bahwa lelaki yang kala itu adalah calon wali kota kini malah akan menjalani periode kedua jabatannya sebagai presiden. Bahkan oleh Jokowi sendiri.
   
Karier di dunia furnitur berjalan pesat. Kinerjanya pun hujan pujian. Kini 15 tahun telah berlalu setelah tahun bersejarah di kota kelahirannya. Banyak hal yang terjadi. 

Dua kali menang pemilihan wali kota, sekali menang pemilihan gubernur, dan dua kali menang pemilihan presiden. Banyak kritik, banyak cacian, tak sedikit juga pujian. Dikisahkan pula bahwa seorang Megawati Soekarnoputri pun bahkan pernah meragukan untuk membawanya bertarung di DKI hanya gara-gara tampang. Tapi sungguh siapa yang menyangka nasib seseorang.
               
Jokowi menjadi tokoh politik sentral di Indonesia dalam beberapa tahun ini. Dari seseorang yang bukan siapa-siapa. Bukan anak pejabat, bukan anak konglomerat. Ia mengubah banyak hal yang oleh banyak orang bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya.
           
Kini di tengah krisis sosial akibat wabah pandemi kita berharap pemerintah bisa terus mengupayakan langkah terbaik dalam usaha penanggulangan. Juga harapan supaya semua kebijakan terkait penanganan wabah dan skemanya bisa berpihak pada masyarakat.
           
Dan pada akhirnya kita berharap, juga berdoa dan berupaya agar wabah ini cepat berakhir. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun