Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri dan Kemenangan yang Penuh

5 Juni 2019   03:54 Diperbarui: 5 Juni 2019   04:01 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Elppas Story

"Assalamu'alaikum, Din. Besok lebaran. Mohon maaf lahir batin ya. Maafkan segala salah selama waktu ini," dari ujung telepon suara Narto terdengar setengah-setengah.

"Wa'alaikum salam, Narto," jawab Nurdin.

"Tidak perlu basa-basi begitu. Semua yang memilih besok lebaran juga tahu besok itu lebaran. Simpan saja kata maaf itu. Jauh pun sebelum Ramadhan datang aku selalu membuka maaf untuk setiap salah dan khilafmu. Aku harap kau pun demikian. Tak perlu tunggu lebaran segala. Tapi.... Selamat Idul Fitri ya," Nurdin menyambung bicaranya yang terputus itu.         

Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh tepat hari ini juga berdasar pada sidang pemerintahan pusat. Hari Rabu, tanggal kelima di bulan enam yang bernama Juni. Seperti biasa, sebagaimana tradisi yang kejadiannya sudah berulangkali sejak lama, Idul Fitri selalu berisi hal-hal yang sama. Beberapa hari sebelumnya orang sudah mulai menyambutnya dengan merepotkan diri. Kadang saking repotnya sampai-sampai kita lupa bahwa Idul Fitri yang hendak menyambangi ini hanya bisa tiba gara-gara menggantikan kedudukan Ramadhan yang akan pergi. Kita lupa bahwa yang paling kita nanti-nanti selama berbulan lamanya adalah datangnya Ramadhan, bukan malah jatuhnya hari Idul Fitri.

Toh, Idul Fitri hanyalah puncak dari segalanya aktivitas ibadah sebulan lamanya di Ramadhan. Idul Fitri adalah hari meraih kemenangan dari perjuangan penuh harap selama sebulan pendeknya. Idul Fitri adalah hari pertanda datangnya bulan Syawal yang jadi bulan favorit orang-orang melaksanakan prosesi sakral pernikahan. Lebih kurang dari itu, Idul Fitri juga adalah hari untuk bertemu dan dipertemukan serta unjuk diri setelah sekat perpisahan yang setebal lembar-lembar kalender memisahkan. Idul Fitri adalah ajang membuka diri terhadap segala yang baik barangkali, serta pula menutup dari yang buruk-buruk tentu saja.

Idul Fitri secara hakekat adalah hari fitrah di mana kita menemukan diri kita sebagai yang baru kembali setelah menempuh ibadah Ramadhan yang berat. Idul Fitri menjadi hari kita tampil dengan warna iman yang lebih cerah daripada biasa-biasanya. Di tangan kita ada panji kemenangan yang kita rebut dengan susah payah melalui jalan membendung segala amarah dan perilaku buruk di sebulan Ramadhan. Idul Fitri adalah hari cita di mana semua bahagia dilarung ke sana.

Begitu kiranya makna Idul Fitri. Hari fitrah yang bermakna bersih. Meski begitu bukan berarti ia mesti dijalani dengan pakaian baru: baju koko, mukenah, sandal, celana, dan tampilan baru bergaya rambut. Idul Fitri adalah hari baru di mana kita seharusnya menjadi lebih baik dalam soal-menyoal iman, setidaknya begitu dulu. Baju lama pun tak mengapa, atau sandal yang perlahan memudar pun tak masalah. Atau perihal tak mudik, itu pun tiada soal. Berkali-kali Idul Fitri seharusnya membuat kita lebih dewasa untuk mencerna sebuah makna. Tak ada kue yang melimpah, lapa-lapa pun opor ayam dan ketupat yang memenuhi nampan, itu tak perlu dirisaukan. Percayalah!

Idul Fitri bukan saja perihal bulan baru dalam penanggalan Islam. Lain dari itu Idul Fitri adalah janji untuk menjadi diri yang lebih baik dalam bingkai kesantunan iman serta taqwa yang meningkat daripada kemarin. Mari rayakan idul Fitri yang suka cita ini dengan kemenangan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijrah. Semoga dari Allah kemenangan selalu tercurah. Baik di hari pertama Syawal maupun hingga seterusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun