Mohon tunggu...
orala laq
orala laq Mohon Tunggu... -

hanya ORAng giLA LAgi...jadi jangan dipedulikan, menulis hanya untuk enjoy, kalau ada yang baca jangan tegang-tegang loh...salam enjoy aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pak (Oknum) Polisi Menentukan Harga Sayur di Pasar, Loh Kok Bisa Ya?

21 Februari 2010   17:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:48 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mungkin bagi ibu-ibu yang suka belanja ke pasar, belum ada yang nyadar tuh, kalau harga sayur yang mereka beli sehari-hari itu, ditentukan oleh pak polisi. loh, kok ya? ah, pasti mengada- ada nih ola la la la . . .

tapi, sumpeh gak tuduh sembarangan loh. ini hasil penglihatan mata sendiri dan laporan para supir sayur tuh.

gimana hubungannya kok bisa begitu?

setiap subuh para bapak supir ini kalau mau kirim sayur tuh , di jalan tol harus atau kudu mel oknum pak polisi kalau mau aman.

sepanjang tol cipularang aja sampai jakarta , mesti 3 sampai 5 kali mel. coba hitung aja berapa duit tambahan yang harus dikeluarkan, kalau sekali mel paling kecil goceng.

nah, namanya tukang dagang pasti kagak mau rugi dong. otomatis pengeluaran biaya itu pasti ditambahin ke biaya produksi sayur tersebut. jadi yang kudu nanggung siapa lagi kalau bukan konsumen.

aduh, kasihan deh ibu-ibu . . . Ola la la la . . . mending kalau udah gitu masih bisa nyanyi dan teriak turun kan harga sayur mayur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun