Mohon tunggu...
Ivan -
Ivan - Mohon Tunggu... -

Seorang manusia biasa yang menginginkan perbaikan pada sendi-sendi kehidupan di masyarakat. Mungkinkah negara ini menjadi maju dan makmur?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hah, koq... harga kambing bisa beda ?

18 November 2009   05:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang hari raya Iedul Adha, ditandai dengan mulai maraknya pedagang hewan kurban dan beberapa lembaga zakat menawarkan jasa tersebut.

Saya mencoba mengamati 3 lembaga zakat dan 1 pengeloa mesjid dilingkungan rumah yang menawarkan jasa tersebut, cukup bingung juga dengan varian harga mereka. Padahal mereka menyebutkan akan menyalurkan hewan kurban tersebut secara nasional, khusus 3 lembaga zakat.

Contohnya :

Variasi harga 1 ekor kambing antara Rp 850 ribu sd Rp 1 juta, kemudian 1 ekor sapi antara Rp 6,5 juta sd Rp 10 jutaan. Ooo... mungkin karena berat hewan2 tersebut yang berbeda. Akhirnya karena penasaran 2 lembaga zakat dilakukan konfirmasi karena tidak menyebutkan rata2 berat hewan kurban yang ditawarkan.

Hmmm.... berat rata2 yang disebutkan mereka relatif sama karena menyebutkan berat batas bawah dan batas atas. Lalu, kenapa bisa beda ? Oooo.... mungkin mereka membeli dari sumber yang berbeda, tapi masa iya varisasi harganya segitu jauh.

Hmmm.... apa mereka mencoba mencari keuntungan pribadi ? aahh.. pikiran ini saya buang jauh-jauh. Masa iya berani mereka berbuat demikian.

Cukup lama juga saya memutuskan kemana harus menyalurkan hewan kurban. Jadilah saya merenungkan diri, diskusi kepada istri dan orang tua serta memohon petunjuk kepada Allah SWT. Yup.... saya mantab dengan 1 lembaga zakat nasional ternama.  Apa yang menyebabkan saya memilih lembaga zakat tersebut : 1) Harga yang ditawarkan dapat saya terima sebagai harga wajar, 2) Wilayah sebaran hewan kurban berskala nasional. Setelah selesai mengurus administrasinya, saya malas untuk melihat2 lagi penawaran yang lain. Ya iyalah.....

Buset, untuk berkurban bisa bikin saya pusing. Pertanyaan ? Apakah tidak ada lembaga pemerintah dalam hal Departemen Agama dan Departemen Hewan (ehh... kagak ada ya..) yang mengontrol dan memonitor masalah kewajaran harga ini ? Apakah memang tidak perlu ? Belum lagi masalah kualitas dan tingkat kesehatannya (mungkin ada, saya aja yang masa bodoh).

Bagaimana dengan pedagang hewan kurban dadakan ? Siapa yang kontrol dan monitor ?

Pertanyaan lanjutannya, apakah tidak ada yang mengkoordinir tuh lembaga zakat yang mengelola hewan kurban ? Kalo ada yang dobel menerima kurban, bagaimana ?

Bukankah lebih enak dan yakin bagi umat bila ada 1 pintu pengelola hal2 beginian !!!.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun