Gema takbir diringi beduq terdengar diberbagai pelosok penjuru tanah air pertanda bulan ramadan telah berakhir. Bik yang merayakan Idul Fitri 1444 H pada hari jumat tanggal 21 April maupun yang merayakan pada hari sabtu 22 April semuanya sudah memasuki 1 syawal.
Ada fenomena menarik pada ramadan tahun ini fenomena alam terjadinya gerhana matahari Hibryd pertanda akhir bulan, histori sejarah tanggal 21 April yang diperingati hari Kartini mengenang sosok pahlawan wanita dan 21 April hari raya idul fitri yang dilaksanakan sebagian besar umat islam didunia.
Kartini dikenal dengan karya tulisnya Habis Gelap Terbitlah Terang, tak beda jauh dengan kondisi matahari saat tertutupi rembulan yang dikenal dengan gerhana matahari, untuk beberapa menit cahaya matahari gelap dan kembali terang, sama halnya dengan Idul Fitri yang bermakna kembali Fitri, bersih, terang, umat muslim yang menjalankan ramadan dengan istiqomah akan menuai dirinya ibarat kertas putih karena dosa-dosanya tahun lalu terhapus dengan ibadah ramadan sebulan penuh. Ramadan Habis Gelap Terbitlah Terang Kembali Fitri.
Rasulullah pernah berkata " ada-ada umat islam yang rugi dalam bulan ramadan, ada kalimat banyak orang berpuasa hanya mendapat rasa haus dan lapar semata", sementara poin lain tidak mereka dapatkan. Dilain waktu Rasulullah juga pernah berkata "barangsiapa hari ini sama seperti hari kemarin maka dia rugi, barangsiapa hari esok lebih buruk dari hari ini maka dia rugi, dan barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dia beruntung " (mohon koreksi kalau salah).
Nasihat tersebut mengindikasikan kita untuk senantiasa hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini, ada target dalam kehidupan ini agar menjadi lebih baik. Ramadan sebulan penuh kita ditraining berbuat kebaikan dan tentu saja bulan setelah ramadan harus lebih baik.
Apakah bentuk peningkatan segala bentuk kebaikan hanya terpaku pada urusan akhirat semata dengan perbanyak amal ibadah maqdha' wujud hubungan vertikal manusia kepada Tuhan-Nya ? agama mengajarkan adanya pengharapan kebahagiaan dunia dan akhirat, yang tentu saja peningkatan kebaikan dari segi duniawi karena manusia diciptakan kebumi sebagai Khalifah dibumi untuk mengolah, mengelola bumi seisinya demi keberlangsungan hidup didunia.
Pelajaran-pelajaran tentang ibadah akhirat mungkin selama ramadan telah banyak kita jalani, dari mulai menahan sabar lapar haus, membaca kitab suci Al-qur'an, taraweh, sadaqoh, zakat dan amalan lainnya. Namun pelajaran dalam hal kebaikan kebutuhan hidup didunia jarang sekali kita mencermatinya dibulan ramadan, padahal selama bulan ramadan banyak pelajaran bekal berwirausaha dari berbagai inovasi yang dilakukan orang-orang disekitar kita.
Mengalihkan Waktu Usaha
Dengan bulan ramadan dimana sebagain muslim yang beriman berpuasa disiang hari sehingga, tentu saja berpengaruh pada wirausaha yang bergerak pada bidang makanan, tak ayal demi menghormati oarang-orang yang berpuasa serta jarangnya orang belanja disiang hari, mereka mengalaihkan waktu buka warung, yang biasanya buka jam 6.00 pagi dialihkan buka jam 16.00 sore. Dengan mengalihkan waktu ini mereka tetap mendapatkan pengahsilan dari usahanya, bahkan omzet penjualannya bisa lebih besar dibanding hari-hari biasa.
Menciptakan Inovasi