Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Games

Viral Mainan Etek-etek Ditengah Game Online

20 Desember 2022   20:53 Diperbarui: 20 Desember 2022   20:56 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Etek-etek mainan yang saya kenal waktu SD saat ini mulai viral dan digemari anak-anak diberbagai daerah di Nusantara. Saya menyebutnya etek-etek dikarenakan permainan ini saat dimainkan mengeluarkan bunyi etek-etek yang keluar dari bentiuran dua bola plastik padat. Menelusuri jejak permainan etek-etek ini adalah permainan yang berasal dari Amerika Serikat dengan nama Clackers Balls Toys pada akhir era 1960-an, dan kemudian kian populer pada awal era 1970-an. Latto-Latto, Etek-Etek, Nok-Nok, Toki-Toki, dan sejumlah sebutan nama lainnya.

Clackers Balls adalah sebuah mainan tradisional berupa dua buah bola plastik berbobot padat keras dan permukaan halus yang diikat seutas tali dengan cincin jari di tengah. Permainan ini adalah jenis permainan ketangkasan dengan mengandalkan keterampilan fisik. Mainan ini dimainkan dengan cara diayunkan baik secara lambat maupun secara cepat hingga saling berbenturan dan menghasilkan bunyi khas etek-etek.

Viralnya mainan etek-etek diera saat ini adalah sebuah fenomena yang patut dicermati dikarenakan semakin majunya teknologi dan banyaknya aplikasi game offline maupun online tersebar diandroid dan tablet. Hp android dan tablet, smartphone bukan hal yang luar biasa bagi anak-anak zaman sekarang, mereka rata-rata sudah familiar dengan teknologi tersebut.

Viralnya mainan etek-etek yang merupakan permainan tradisional gambaran siklus perilaku anak yang didorong oleh pola pikirnya yang cenderung cepat bosan dan ingin mengetahui hal-hal lain.

Game online, game yang sering dimainkan anak-anak via smarphonenya saat ini selain kelebihan namun kekurangannya tidak sedikit. Anak jarang keluar rumah, susah belajar, susah tidur, hingga kalau tidur terlalu malam. Selain itu efek negatif kesehatan juga banyak, semisal gangguan penglihatan, perilaku, susah makan dan lain-lain. Segi keuangan juga demikian selain harga smartphone yang mahal juga butuh biaya pemebelian kuota internet,d an tak kalah penting efek negatif kurangnya bergaul dengan teman-teman sejawatnya.

Berbeda dengan permainan tradisional etek-etek, banyak sisi positifnya dibanding sisi negatifnya. Permainan ini membutuhkan ketangkasan, ketahanan, gerak sianak hal ini dapat melatih motorik kasar sianak, serta motorik halus. Sosialiasi dengan teman sejawat berjalan sebab permainan ini lebih asyik dimainkan bersama teman-temannya dan cenderung dilakukan diluar rumah, baik itu diteras atau dihalaman rumah berbeda saat anak bermain game online cenderung dalam kamar.

Cahaya matahari dan udara segar mereka dapatkan, gerak tubuh dan otot, keceriaan bersama teman-teman adalah keuntungan positip yang mereka peroleh dalam perkembangan fisik dan psikologis mereka. Terlebih lagi harga beli mainan etek-etek cenderung murah dan awet serta bahan yang tidak terlalu besar efek negatif yang ditimbulkan. Tak ada kekawatiran mata terganggu, terkena strum listrik, hingga meledak sebagaimana kasus smartphone meledak yang korbannya anak-anak.

Permainan etek-etek permainan tradisional dikemas dalam bentuk lebih modern dibanding awal ditemukannya walau sekedar bahannya lebih bagus serta pengemasan yang lebih rapi menjadi daya tarik yang tetap ada dari zaman ke zaman hingga sekarang.

Indonesia sejatinya banyak permainan/mainan tradisional yang tak kalah dengan etek-etek bahkan lebih variasi dan berunsur edukasi. Dakon atau Congklak sebuah permainan tradisional Indonesia yang mempunyai unsur berhitung, kekean atau gasing permainan tradisional yang melatih ketangkasan, engrang permainan ini juga membutuhkan ketangkasan dan melatih keberanian dan banyak mainan lainnya kita jumpai dinegeri tercinta ini.

Mungkin format dan kemasan yang kurang dimodifikasi sehingga permainan tradisional negeri kita tersebut kurang diminati anak-anak sekarang. Dakon/congklak dahulu berupa beberapa kerikil dan membuat lubang dalam tanah, berkembang berupa plastik, bentuk, bahan,  kemasan yang akan membuat anak era sekarang mungkin butuh diperbarui. Gasing awal ditemukan bebahan kayu dan tali dari sepet kulit buah kelapa juga hingga saat ini belum ditemukan varian baru yang menjadi daya tarik anak, begitu halnya enggrang awal berbahan bambu atau kayu saat ini juga belum ada format baru yang bisa membuat anak-anak era sekarang untuk memainkannya.

Permainan tradisional nusantara perlu dikenalkan pada anak-anak era zaman digital saat ini untuk mengurangi ketergantungan anak pada teknologi modern atau sebagai penyeimbang dari maraknya mainan berteknologi modern yang kebanyakan sisi negatifnya lebih besar dibanding sisi positifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun