Adira Finance merupakan perusahaan pembiayaan di Indonesia yang saya ketahui bergerak pada bidang pembiayaan kendaraan bermotor dan dikembangkan untuk pembiayaan bidang lainnya.
Desa Wisata digaungkan akhir-akhir ini dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian melalui desa yang mempunyai potensi wisata.
Desa-desa yang mempunyai potensi wisata dapat dilihat dari faktor geografis, budaya dan histori.
Desa yang terletak didekat pantai mempunyai potensi wisata bahari, desa yang terletak didaerah pegunungan yang terdapat air terjun, danau, hutan dan lain-lain mempunyai potensi alam, desa yang mempunyai peninggalan sejarah atau histori jaman kerajaan hingga perjuangan mempunyai potensi wisata budaya.
Bagaimana dengan desa yang letak geografis dan tidak mempunyai histori sejarah dan budaya ?.
Untuk itulah pemerintah sejak tahun 2016 mencanangkan Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUMDES yang merupakan ujung tombak dalam meningkatkan perekonomian desa. Dalam sebuah BUMDES akan banyak diciptakan unit-unit usaha yang beraneka ragam sesuai kondisi geografis serta masyarakat sekitar.
Dari beberapa unit-unit usaha tersebut Unit Wisata salah satunya. Kendala unit Wisata BUMDES adalah ketika sebuah BUMDES berdiri disebuah desa yang sebelumnya tidak terletak pada geografis berpotensi wisata (laut, pantai, gunung, danau, peninggalan sejarah, budaya dan lain-lain).
BUMDES salah satu ujung tombak ekonomi desa dituntut untuk berkreativitas menciptakan potensi wisata walaupun letak geografis tidak mendukung. Perilaku masyarakat desa, gunung, pantai, yang ingin kekota hanya melihat gedung tinggi dan belanja di Mall untuk wisata mereka.
Dari perilaku tersebut beberapa BUMDES membuka unit wisata berbagai macam, wisata kuliner, wisata budaya, wisata edukasi. Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kebon binatang Ragunan Jakarta, kebun binatang Wonokromo Surabaya, Taman Safari dan lain-lain adalah potensi wisata buatan yang sebelumnya tidak ada.
BUMDES yang tersebar dipedesaan dapat menciptkan potensi wisata dengan memanfaatkan suasana pedesaan yang masih banyak mempunyai lahan pertanian bisa dijadikan wahana wisata bernuansa pertanian dengan jalan-jalan alami wujud Desa Wisata Ramah Berkendara.