Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lebaran Sudah Dekat Belanja untuk Weweh

7 Mei 2021   17:39 Diperbarui: 7 Mei 2021   17:46 2336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Raya  sudah dekat belanja apa ? pertanyaan yang menarik dan butuh kajian yang cukup serius dikala musim pandemi covid 19. Kebijakan pemerintah dalam menjaga rakyatnya agar tidak tertular covid 19 dengan melarang mudik, muncul sebuah pertanyaan Untuk apa lebaran kalau ga bisa mudik ?.  Rakyat Indonesia secara umum dan umat Islam khususnya diuji dengan situasi seperti sekarang ini sebab sejak 2 tahun lalu banyak moment-moment lebaran yang hilang akibat masuknya covid 19.

Untuk itulah kita musti bijak dalam merayakan hari raya 1442 H yang masih ditengah pandemi covid 19 dengan merayakan Hari Raya Idul Fitri lebih bermakna bukan sekedar hura-hura karena terbawa eforia perayaan kemenangan. Padahal Rasulullah saw sebagai panutan umat islam saat bulan ramadan dekat berakhir beliau sedih dengan harapan agar masih bisa menjumpai bulan ramadan lagi ditahun depan.

Dalam adat Jawa Timur pada hari-hari "Likuran" yaitu 10 hari terkahir saat jelang datangnya Lailatul Qadr, ibu-ibu pada sibuk membuat makanan dan kue-kue khas lebaran yang enak untuk diberikan kepada sanak family, tetangga dan kerabat yang dikenal dengan "weweh" bahasa jawa yang berasal dari kata "Nguwehi" (memberi). Weweh adalah memberi makanan dan kue kepada orang yang dituju. Ini mengambil hikmah ajaran Islam agar dalam sepuluh hari terakhir banyak-banyak ibadah termasuk sadaqah.

Kalau dulu masa kecil saya weweh ini berupa makanan jadi seperti nasi kuning, plus lauk ayam goreng, perkedel, sate kelapa, mie sayur, telur, empal dan lain-lain. Sementara untuk kue adalah kue khas ramadan semisal, jenang (dodol), tetel, apem, roti panggang, klemben dan lain-lain. Saat memberikan wewehan ke orang yang dituju terutama family yang lebih tua dari bapak ibu kita, kita akan mendapat sangu weweh. Kadang untuk family yang tertua keluarga kakek nenek akan mendapatan wewehan dari adik-adiknya, anak-anaknya, cucu-cucunya. Sehingga dirumah kakek nenek menumpuk makanan dan kue wewehan. Masalahnya itu makanan jadi atau makanan sudah matang sehingga sering banyak makanan yang terbuang.

Seiring perkembangan jaman format wewehan berubah menjadi bahan makanan dan kue yang awet. Bahan-bahan makanan tersebut bisa berupa gula, minyak goreng, ikan kaleng, mie instan dan kue roti kalengan serta sebotol sirup. Wujud akulturasi/perubahan budaya weweh di Jawa Timur agar tetap terjaga dan tak ada makanan yang tebuang.

Untuk itulah jelang hari raya idul fitri 1442 H ini saya sekeluarga belanja, beberapa bahan makanan seperti minyak goreng, gula, mie instan, roti kaleng dan lain-lain untuk saya wewehkan pada sanak family, etangga dekat dan orang-orang yang kurang mampu disekitar kita sebagai wujud weweh adalah sadaqah. Untuk menjangkau tujuan weweh yang cukup jauh kita bisa gunakan jasa Go-jek dan sejenisnya sehingga kita tidak perlu repot-repot menempuh perjalanan plus tidak kawatir razia.

web camera-dokpri
web camera-dokpri
Selain belanja untuk wewehan, dalam rangka merayakan Hari Raya secara daring atau halal bihalal silaturrahiim dengan sanak family, teman sejawat, teman sepekerja saya belanja beberapa komponen yang menunjang moment Halal Bihalal Daring, diantaranya web camera, headphone dan lain-lain. Itulah yang saya belanjakan menjelang hari raya tahun ini, untuk membeli pakaian baru kayaknya tidak seberapa urgent sebab saat ini acara-cara kumpul-kumpul secara offline tatap muka dianjurkan untuk diminimalisir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun