Wabah covid 19 yang sudah berjalan setahun lebih membuat porak-poranda kehidupan rakyat diberbagai penjuru dunia.
Banyak usahawan yang kehilangan omzet usahanya hingga gulung tikar, sulit mencari kerja dan rasa ketakutan terserang wabah covid 19. Situasi seperti saat ini seperti apa yang dialami oleh Nabi Ayub as.
Nabi Ayub as adalah salah satu nabi yang dikenal sebagai orang yang pandai, sopan, bijaksana, dermawan, dan suka menolong orang-orang yang membutuhkan. Dia juga mewarisi kekayaan yang melimpah, kaya raya di lingkungannya.
Akan tetapi pada suatu masa Allah SWT memberikan ujian kepada Ayub as dalam waktu singkat, semua hewan ternak mati ditimpa penyakit yang aneh, rumahnya tiba-tiba saja sudah hangus terbakar, tidak lagi bisa memberikan gaji kepada para pegawainya. la terpaksa tidak lagi mempekerjakan mereka, Nabi Ayub dan keluarganya benar-benar menjadi miskin.
Dalam kondisi miskin itu pula Allah swt menguji kembali nabi Ayub as dengan penyakit kulit itu menggerogoti seluruh tubuh Nabi Ayub. Tubuhnya dipenuhi dengan bintik darah, nanah, dan banyak ulat.
Karena penyakit yang menjijikkan tersebut masyarakat, tetangga sekitarnya mulai menjauh dan mengucilkannya bersama isterinya. Hingga pada suatu waktu mereka meminta Nabi Ayub dan istrinya meninggalkan lingkungannya. Mereka khawatir penyakit yang diderita Nabi Ayub akan menular.
Dengan ujian tersebut Ayub as menjalani dengan kesabaran tetap istiqomah taat dan menjalankan perintah Allah swt serta tetap berikhtiar sehingga dapat melaui kedua ujian tersebut dengan baik (sumber data primer : Al Quran Surah Shad ayat 41 s/d 44)
Kutipan kisah nabi Ayub as diatas sama yang kita semua alami saat ini, diuji dengan kegoncangan ekonomi baik tingkat negara hingga tingkat keluarga, banyak orang terkena PHK dan sepinnya aktivitas berusaha.
Serangan wabah covid 19 juga membuat penderita seolah-olah dikucilkan walau dengan istilah dikarantina, diisolasi baik secara prokes ataupun mandiri.
Orang-orang akan cenderung menjauhi orang yang diduga terkena Covid 19 dan perlakuan jenazah covid 19 yang dilarang untuk dikerumuni orang banyak, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan lain-lain agar terhindar covid 19 adalah suasana yang menyedihkan yang bertolak belakang fitrah manusia sebagai makhluk sosial, kondisi semacam ini yang juga dirasakan Ayub as dan isterinya dimasa itu.
Keteladan Ayub as masa itu dapat kita terapkan saat ini agar nanti meraih kemenangan dan pertolongan Allah swt agar terbebas dari Covid 19 dan meraih kemakmuran kembali yang saat ini diambil oleh wabah covid 19.
