Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan Masa Kecilku, Tidur Siang Melek Malam

19 April 2021   18:54 Diperbarui: 21 April 2021   06:24 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kecil memang masa-masa yang membahagiakan, tanpa ada beban yang musti ditanggung sehari-hari diisi dengan bermain dan bermain. Tak beda kala bulan Ramadan walau sedang jalankan puasa bermain merupakan kebutuhan primer masa kecil. Keluargaku kebetulan dari keluarga yang cukup religius walau dalam kehidupan yang sederhana. Ayahku seorang TNI sehingga dalam mengasuh anak-anaknya sangat disiplin seperti apa yang dialaminya didinas kemiliteran sebagian besar diterapkan dalam mendidik anak-anaknya.

Teringat betul jika waktu adzan subuh belum bangun ayah selalu membawa segelas air dipercikkan kemuka anak-anaknya agar bangun sholat shubuh. Saat siang juga demikian usai pulang sekolah pergi bermain jika hingga ashar telat pulang maka siap-siap seutas ranting pohon beluntas dicambukkan kepaha kami anak-anaknya. Walau terlihat agak kasar namun kami menyadari dewasa saat ini bahwa semua itu pendidikan agar kami disiplin dalam segala hal baik dilingkungan kerja atau dalam bermasyarakat.

Kembali cerita kenangan masa kecil saat dibulan Ramadan, dengan kedisiplinan tersebut kadang membuat kami sulit bebas berkeliaran seperti kawan-kawan sekampung. Akhirnya pada moment Ramadan tidak kehilangan akal, setiap bulan Ramadan aku selalu tidur di masjid, ayahku sangat senang anaknya gemar ke masjid. Padahal aku tidur dimasjid tujuan agar bisa bermain dengan teman-teman.

Berbuka puasa dirumah hingga tarawih pulang membawa bekal untuk sahur dimasjid, usai taraweh aku dan teman-teman bermain kekebun-kebun mencari buah gayam, makanan khas orang kampung. Kadang juga memancing ikan disungai, atau bermain mencari hewan jangkrik disawah tak kenal waktu hingga datang waktu sahur.

Usai sahur hingga sholat subuh pulang kerumah, berangkat lagi sholat dzuhur lalu tidur dimasjid hingga ashar, begitu setiap harinya masa kecil dalam jalankan ramadan kala itu. Dimasa kecilku itu pula aku mengenal tiga istilah puasa yaitu :

Poso Sapi

Kepanjangan dari mari mangan diusapi artinya habis makan diusapi, istilah julukan bagi anak-anak yang tidak puasa tapi pura-puara berpuasa.

Poso Beduk

Artinya puasa buka waktu adzan sholat dzuhur, puasa untuk latihan bagi anak-anak yang belum mampu puasa sehari penuh.

Poso Maghrib

Artinya puasa buka waktu adzan maghrib, puasa kelanjutan dari puasa beduk, dimana setelah buka waktu adzar dzuhur dilanjutkan lagi puasa hingga maghrib tiba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun