Sebagai orang desa ga neko-neko, sajian kue tradisional banyak dipajang dimeja tamu saat lebaran semisal jenang madumongso, kacang, semprit, pastel, keciput, ladu, tawonan, satru dan aneka keripik lain-lain adalah kue-kue tradisional yang bahan-bahannya relatif mudah didapat.
Kuping gajah ini sejenis kue kering yang selalu ada semenjak aku kecil hingga sekarang. Untuk sekarang kue kering kuping gajah banyak dijual diberbagai toko kue. Entah mengapa dinamakan kuping gajah padahal kuenya tidak besar ataupun lebar, kue ini bentknya relatif kecil memang bentuknya mirip telinga gajah mungkin itu dinamakan kue kuping gajah.
Semasa masih kecil aku suka banget kue ini, setiap hari raya keliling tetangga sekitar selalu tersedia kue kuping gajah dimeja tamu. Aku suka banget hingga setiap bertamu selalu membawa beberapa genggam kue kuping gajah dalam saku baju.
Kuping Gajah dibuat dengan bahan-bahan antara lain tepung terigu, santan, gula halus, coklat bubuk/pasta coklat, margarin, garam, vanili bubuk dan telur. Pembuatannya juga sederhana hingga proses terakhir yaitu penggorengan.
Keunggulan kue ini selain awet juga tidak berminyak serta enak dikunyah. Cara membuatnya relatif sulit lho, ini terlihat semasa kecil ibuku kurang suka membuat kue kuping gajah ini karena terlalu ribet. Padahal berbeda dengan kue-kue kering seperti pastel, semprit, putri salju, nastar dan lain-lain yang bahan-bahannya relatif lebih bervariasi dibanding membuat kue kuping gajah.
Memang tak ada alat cetak untuk membuat kue kuping gajah ini sehingga semua pekerjaan kebanyakan dilakukan secara manual. Kue kuping gajah akan terasa nyaman dan nikmat ketika menyantapnya disertai dengan secangkir kopi hangat atau teh panas.
Selain dihari raya kue kuping gajah juga banyak dijumpai dijual dalam format bungkus kecil yang enak dibawa kemana-mana saat bepergian sebagai camilan.
Karena saya suka yang sederhana kue kering kuping gajah adalah kue sederhana sajian hari raya favorit saya sejak masa kecil hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H