Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Buang Sampah Sembarangan, Menuai Banjir

1 Januari 2020   14:04 Diperbarui: 1 Januari 2020   19:25 7163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjir dimana-mana diawal tahun 2020 ini, di beberapa daerah Jawa Barat, Jawa Timur hingga DKI Jakarta terendam banjir, baik yang ringan hingga parah. Banjir seolah kad rutin yang dinikmati warga dibeberapa wilayah rawan banjir terutama daerah dataran rendah.

Ada banyak penyebab banjir, dari mulai disebabkan oleh alam yaitu curah hujan yang sangat tinggi sehingga debit air melimpah yang sungai tak mampu lagi menampung. Ada pula yang disebabkan oleh ulah manusia baik secara struktur hingga perilaku enteng warga masyarakat. 

Ulah manusia terstruktur adalah pembangunan insfrastruktur dari mulai gedung-gedung, perumahan, industri hingga jalan tol yang tak memperhatikan analisa dampak lingkungan (amdal).

Bahkan ijin amdal bisa direkayasa dengan memberi selembar amplop penuh uang keoknum tertentu. Tak heran jika cermat dan jeli sebelum ada pembangunan insfrastruktur suatu wilayah bebas banjir, namun ketika ada pembangunan yang melabrak amdal banjir melanda di kawasan tersebut.

Pembangunan industri, perumahan, jalan dan lain-lain yang dengan sengaja menimbun saluran air berupa got, selokan, anak sungai, hingga sungai kecil adalah biang datangnya banjir. Kurangnya pengawasan dari pihak berwenang menyebabkan pelanggaran tersebut.

Itu sebagian beberapa penyebab banjir yang tersetruktur rapi, disisi lain ada satu penyebab yang dianggap sepele ringan bahkan menjadi sebuah kebiasaan warga yaitu membuang sampah sembarangan terutama kesungai.

Musim kemarau beberapa bulan sebelum datang musim penghujan disebuah wilayah akan banyak dtemui pemandangan sungai kecil yang dipenuhi sampah-sampah plastik dan lain-lain yang menggantikan air.

Timbunan sampah tersebut adalah hasil tabungan perilaku warga dalam kebiasaan membuang sampah disungai. Kebiasaan tersebut oleh warga dianggap ringan karena sampah yang mereka buang ringan dan tak seberapa banyak paling banter 1 tong sampah. Akan tetapi mereka lupa walau hanya satu tong namun dilakukan rutin setiap hari, sehingga tumpukan sampah menggunung yang siap dipanen ketika hujan.

dokpri
dokpri
Tak perlu ribut dan menyalahkan siapa akibat awal tahun ini diawali dengan banjir dimana-mana. Mustinya kita bercermin dan mengakui bahwa kita turut berperan dalam mendatangkan musibah banjir tanpa kita sadari karena ulah dan kebiasaan kita membuang sampah sembarangan walau hanya selembar bungkus bekas camilan ringan.

Kesadaran diri dalam membuang sampah dan menularkan kebiasaan baik dalam membuang sampah ketempat yang benar akan membantu mengurangi panen banjir dimasa mendatang. Di awal tahun 2020 inilah moment yang tepat untuk membuka kesadaran diri agar di masa mendatang tidak kembali memanen banjir akibat ulah kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun