Mohon tunggu...
Id.Djoen
Id.Djoen Mohon Tunggu... Wiraswasta - ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”

Anak Bangsa Yang Ikut Peduli Pada Ibu Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Jangan Malu Bawa Wadah Sendiri

10 Mei 2019   19:44 Diperbarui: 10 Mei 2019   19:54 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: olah pribadi

Saat Ramadan banyak beraneka ragam minuman dan jajanan hingga makanan, dan lauk pauk juga dijual. Pada saat ibu-ibu belanja sayuran, daging, ikan, dan buah-buahan untuk bahan masakan menu berbuka dan saat sahur, akan tetapi kebanyakan era sekarang dalam mengemas barang-barang tersebut lebih banyak memakai plastik.

Begitupula dengan aneka macam jajanan dan es yang dijual jelas maghrib dari mulai es teh, es buah hingga es campur juga dikemas dalam bungkus plastik. Saat membeli bakso, mie pangsit dan makanan ringan lain juga demikian dikemas dalam kemasan plastik.

Tak heran jikalau ditempat sampah dirumah kita, ditempat pembuangan sampah dan bahkan tak jarang kita jumpai membuang sampah sembarangan disungai yang semuanya sampah plastik.

Padahal bahaya plastik sangat besar, dikarenakan plastik yang tak dapat larut dan hancur, jika kita membuang sampah plastik sembarangan dapat mengakibatkan saluran air tersumbat yang sebabkan banjir ketika hujan. Sering juga kita dengar hewan-hewan diperairan lepas laut tewas dikarenakan sampah plastik tersebut.

Padahal negeri kita yang subur banyak sekali bahan-bahan pembungkus peganti plastik, kita bisa lihat daun jati untuk pembungkus daging, ikan. Adapula daun pisang untuk membungkus ikan, lauk pauk, kue-kue dan lain-lain. Karena budaya modern kebiasaan alami yang justeru menyehatkan dan tidak mengkaibatkan pencemaran lingkungan lebih besar malah ditinggalkan.

Dengan banyaknya aneka makanan, jajanan, minuman yang banyak dikemas dalam bungkus plastik yang marak saat ramadan, ini dapat kita jumpai ketika ngabuburit menunggu datangnya berbuka bertebaran orang berjualan minuman, makanan yang kesemuanya mengggunakan plastik sebagai bungkusnya.

Untuk mengurangi pengunaan plastik sekali pakai tersebut kita harus berani tidak malu membawa wadah atau tempat makanan dari rumah ketika membeli minuman es, saat membeli kue-kue, makanan dan bahan masakan.

Dengan membawa wadah seperti rantang, daun pisang, tas pandan dan sejenisnya  secara tidak langsung kita telah membiasakan diri untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Bulan ramadan adalah bulan pelatihan bagi umat islam untuk banyak-banyak melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan-perbuatan tercela.

Menggurangi penggunaan plastik sekali pakai dibulan ramadan dengan membawa wadah/tempat sendiri adalah bentuk latihan perbuatan baik untuk kita terapkan secara berkelanjutan pasca ramadan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun