16 Juli Hari Ular Sedunia, Kapan Hari Komodo? Pertanyaan ini muncul saat iseng-iseng Google peristiwa apa yang terjadi pada tanggal 16 juli. Mungkin akan muncul yang lagi booming di hasil pencarian gagalnya kudeta militer di Turki, sebuah budaya kudeta yang telah berjalan sejak tahun 1960 dan tidak patut dicontoh untuk NKRI tercinta.
Ada hasil menarik dari Google search perisitiwa apa yang terjadi tanggal 16 Juli ini, yaitu pada tanggal ini juga merupakan “Hari Ular Sedunia”. Tanggal 16 Juli merupakan hari untuk merayakan Hari Ular Sedunia. Di berbagai belahan dunia, para penyayang satwa ini memperingati hari ular dengan berbagai acara seperti acara amal, permainan, pameran ular, dll. [Sumber]
Woow ternyata hari ular sedunia!!
Tujuan sebuah hari peringatan, perayaan, dan lain-lain pada momen tertentu adalah untuk mengenang, mengingat kembali, melakukan sesuatu, bentuk kepedulian pada tema hari yang ditentukan. Kita mengenal dengan istilah hari bumi dengan tujuan agar kita ingat serta senantiasa menjaga kelangsungan dan untuk mencurahkan satu hari bagi ikhtiar penyelamatan bumi dari kerusakan.
Sama halnya dengan Hari Ular Sedunia tersebut, yakni bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup berbagai jenis ular di dunia dari kepunahan. Ular yang beraneka macam ragamnya di berbagai dunia yang tentu saja bukan merupakan hewan langka atau hewan sisa keturunan saja ada hari khusus baginya, bagaimana dengan Komodo? Hewan langka sisa keturunan hewan purba yang hanya ada dan hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara Indonesia.
Walaupun telah dibuat daerah pelestarian Komodo dengan Taman Nasional Komodo, akan tetapi rasa kecintaan dan kebanggan pada Komodo seolah-olah hanya untuk daerah tertentu saja yang dekat dengan keberadaan Komodo. Berbeda dengan negara-negara lain binatang langka di negerinya dijadikan icon kebanggaan. Kita kenal China dengan Pandanya, kita tahu Australia sebagai negeri Kanguru, Gajah Putih di Thailand dan lain-lain.
Memang ada banyak hewan langka di Indonesia yang tersebar di berbagai pulau dari mulai burung Cenderawasih, Anoa, Badak bercula satu, pesut Mahakam dan lain-lain, akan tetapi keberadaan Komodo yang hanya di Indonesia adalah nilai tersendiri bagi Komodo.
Dulu ada cerita boneka yang dimainkan Kak Seto berusaha mengangkat nama Komodo dengan “Si Komo” agar hewan langka tersebut familier dengan anak-anak Indonesia. Namun seiring perkembangan jaman seolah-olah generasi saat ini lupa pada Si Komodo.
