[caption caption="Akademi Menulis Kompasiana - PLN"][/caption]
Menulis itu tidaklah mudah, terutama bagi saya yang menganut aliran moody. Untuk menuliskan kata pertama di laptop susahnya minta ampun. Pikiran harus fresh dulu, kamar harus bersih dulu, harus merokok dulu, harus ada camilan dulu dan yang paling susah adalah harus jatuh cinta dulu. Kenapa ? Karena berdasarkan sejarah masa lalu, masa menulis saya yang paling produktif adalah saat dulu jatuh cinta. Puisi, surat-surat cinta, status keren di facebook atau blog http://opisnotdead.blogspot.co.id/ bisa mengalir dengan lancar waktu sedang jatuh cinta.
Untungnya perusahaan tempat saya bekerja itu baik banget. Saya yang hanya sebuah remah momogi yang tercecer di sudut ruangan diberikan kesempatan untuk mengikuti suatu pembelajaran yang sangat keren, Akademi Menulis Kompasiana – PLN.
[caption caption="Peserta Pembelajaran berfoto bersama Direktur HCM PLN"]
Mengapa sangat keren, menurut saya karena selain jumlah pesertanya yang terbatas, 20 orang, yang kata penyelenggara adalah orang-orang yang terseleksi, tempat belajarnya pun langsung di kiblatnya para sosial blogger di Indonesia, Kompasiana.
[caption caption="Kang Pepih Nugraha memberikan materi "Menulis Berita""]
Para pengajarnya pun merupakan para suhu di bidangnya. Mulai dari Kang Pepih Nugraha, Chief Operation Officer Kompasiana, turun langsung mengajarkan kami teknik-tenik menulis mulai yang dasar sampai jurus-jurus rahasia yang beliau ciptakan sendiri. Tinggal jurus-jurus catur aja yang belum beliau berikan kepada kami.
[caption caption="Mas Nurul memberikan materi "Mengenal & Membuat Blog""]
Kemudian ada Mas Nurul Uyuy, Content & Community Editor Kompasiana, yang mengenalkan bagaimana cara register, memverifikasi sampai mengisi konten akun Kompasiana kami.
[caption caption="Bang Isjet memberikan materi "Menulis Online""]
Selanjutnya ada Bang Isjet, kalau abang yang satu ini sama jabatannya dengan saya, sama-sama Assistant Manager, beliau di Kompasiana sedangkan saya di PLN Sektor Pembangkitan Keramasan. Dari beliau saya banyak belajar cara mengatasi mental dan mind blocking saya di bidang penulisan. Sehingga statemen saya diatas “Menulis itu tidaklah mudah” mulai berangsur berubah menjadi “Menulis itu belum tentu susah”.