Mohon tunggu...
Pekik Aulia Rochman
Pekik Aulia Rochman Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Alhamdulillah, Hopefully I am better than yesterday

Seorang opinimaker pemula yang belajar mencurahkan isi hatinya. Semakin kamu banyak menulis, semakin giat kamu membaca dan semakin lebar jendela dunia yang kau buka. Never stop and keep swing.....^_^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nilai-nilai Luhur Budaya Dalam Pelestarian dan Keindahan Budidaya Pertanian Organik

23 Februari 2016   14:21 Diperbarui: 23 Februari 2016   14:50 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Saya dan keluarga berserta Pak Jatika"][/caption]

NOSC adalah kependekan dari Nagrak Organik SRI Centre. Sebab lokasinya berada di Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Seiring berjalannya waktu, banyak dari kelompok tani di berbagai daerah, para pengusaha, instansi dari dalam dan luar negeri, akademisi bahkan beberapa selebriti yang sudah datang untuk mengikuti kegiatan pelatihan pertanian sekligus berwisata di NOSC. Lalu arti dari NOSC dirubah menjadi Nusantara Organik SRI Centre.

[caption caption="SRI (System of Rice Intensification)"]

[/caption]

 Menurut Dr. Ir. Mubniar Purwasasmita, Ketua Umum Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda, dalam bukunya berjudul “Padi SRI Organik Indonesia” menjelaskan bahwa System of Rice Intensification yang disingkat SRI ini merupakan suatu metode budi daya tani padi yang intensif ruang dan efesien bahan berbasis pengelolaan interasksi tanaman dengan bioreaktornya yang mencakup mekanisme siklus ruang yang dibangun oleh bahan organik kompos dan siklus kehidupan yang dibangun oleh semaian mikroorganisme lokal (MOL). Buku tersebut saya dapatkan dari Titin, salah seorang pemandu training objek wisatanya.

[caption caption="Ada dua gunung di belakangnya, Gn. Gede Pangrango & Gn. Salak"]

[/caption]

NOSC tidak hanya sebagai tempat pelatihan pertanian organik, namun sangat layak dijadikan salah satu destinasi wisata, terutama bagi orang-orang yang merindukan suasana alam. Pemandangan hamparan hijau sawah yang menghiasai hampir seluruh wilayah objek wisata NOSC. Berbagai jenis pohon, tanaman buah dan sayuran yang tumbuh tersebar menambah keindahan tanaman padi yang kehijauan. Beberapa di antara padi tersebut ada yang sudah menguning. Apalagi ketika cuaca cerah, tampak jelas pemandangan eksotis gunung yang menjulang tinggi dari kejauhan. Gunung tersebut adalah Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak. Kedua gunung itu membuat objek wisata alam NOSC menjadi semakin asri dan membumi.

Desain bangunan objek dibangun tetap alami, namun teratur tata lingkungannya. Tidak hanya ada sawah, pohon-pohon rindang dan tanaman sayur dan buah, tapi juga ada kolam-kolam ikan. Ternyata kolam tersebut digunakan sebagai tempat budidaya ikan lele Sangkuriang. Selain itu, dibangun lima unit rumah sebagai tempat menginap para peserta pelatihan. Ada juga ruang kelas pelatihan dilengkapi dengan ruangan laboratorium pertanian organik. Serta joglo dan pendopo untuk tempat makan dan ngobrol santai. Bagi yang muslim juga disediakan mushola.

Hari sudah siang, kami pun pulang kembali ke rumah. Bagi kami wisata alam tadi sangat mengesankan. NOSC tidak hanya objek wisata alamnya saja yang memukau, tapi juga memberikan edukasi tentang budidaya pertanian secara organik dan bagaimana kita tetap melestarikan alam kita. Di rumah kami mencoba beras organik hasil budidaya NOSC. Ketika dimasak, bau harum masakan beras organik tersebut merebak di sekitarnya. Tidak seperti beras yang biasa dimasak oleh istri saya. Setelah menjadi nasi terlihat menggiurkan. Sangat pulen terasa dilidah. Sungguh wisata alam yang berlokasi di Kampung Parigi Desa Cipetir Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi sangat luar biasa dan menjadi kenangan terindah.

Untuk cerita lebih serunnya dapat sobat baca di sini. Banyak momen yang saya abadikan, ga bakal nyesel degh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun