Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Ini mengingat cuaca ekstrem yang melanda di beberapa wilayah termasuk Kabupaten Bojonegoro.
Di Kabupaten Bojonegoro suhu siang hari di mencapai 36 derajat celcius bahkan bisa mencapai 38 derajat celcius. Ini membuat udara terasa lebih panas dan cuaca tiba-tiba mendung dan terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban yang juga menaungi wilayah Bojonegoro dan Lamongan memprediksi udara panas ekstrem yang terjadi di wilayahnya akan mengalami penurunan di awal November 2021.
"Cuaca panas yang terjadi akan berkurang di awal November 2021, hal tersebut diperkirakan karena pada awal November akan memasuki musim hujan," ucap Arbi Susilo Widayat
BMKG mencatat suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya Gerak semu matahari yang merupakan siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Ardhian Orianto, SSTP menuturkan bahwa Saat ini wilayah Kabupaten Bojonegoro memasuki peralihan musim dari musim kemarau ke musim penghujan (pancaroba). Fenomena yang bisa terjadi yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang dan petir.
Oleh karena itu dihimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap angin kencang yang dapat menumbangkan pohon dan terjadinya petir.
"Hindari berkendara saat hujan lebat disertai angin kencang, berhenti di tempat yang aman dari ancaman pohon tumbang, hindari tempat terbuka saat terjadi petir," imbau Ardhian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H