Pertanyaan itu yang sedang saya bingungkan, karena semua mahasiswa di seluruh Indonesia pasti sedang gencar-gencarnya untuk menyiapkan PKM untuk tahun 2017. saya rasa kita mengethaui bahwa tujuan diciptakannya PKM itu sendiri adalah untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa di Indonesia, baik dalam bidang penelitian, sosial, dan ekonomi. namun dengan sistem PKM yang seperti saat ini saya rasa kurang efektif, why? ini hanya opini, so no offense ya. Kenapa tidak efektif?Â
Kemenristek Dikti menggelontorkan tidak sedikit uang negara untuk membiayai Ide2 mahasiswa yang sekiranya menarik, dan muncullah ide-ide baru (inget ya ide baru) so belum mulai penelitian / pengabdiannya. saya rasa disini letak wasting nya karena, disini yang di danai oleh Kemenristek yaitu ide baru yang tidak tahu bermanfaat atau tidaknya, berhasil atau tidak nya penelitian mahasiswa tersebut. Dan jumlah untuk setiap PKM yang didanai tidak sedikit pula yaitu Rp. 12 Juta maksimal /kelompok dan tidak sedikit juga proposal yang didanai setiap universitasnya, P
uluhan dan bahkan ratusan setiap universitasnya. padahal uang segitu tidak semua digunakan oleh mahasiswa tersebut so PKM ini saya rasa malah hanya jadi ajang mahasiswa untuk makan enak, jalan-jalan kesana kemari memakai uang tersebut. Nota-nota dipalsukan dan presentasi tinggal dipercantik selesai urusan. Selesai PKM/PIMNAS Kemana? ya udahan. ya hanya sebatas sampai PIMNAS saja ide-ide itu dijalankan, hanya sedikit juga yang masih dijalankan sampai saat ini, saya sangat mmengapriciate sekali untuk yang masih semangat untuk menjalankannya.Â
Bonus bagi yang berhasil lolos PIMNAS pun berbeda-beda setiap Universitasnya, ada yang dibebaskan pengerjaan Skripsinya, ada yang diberi hadiah jutaan dll. Selain PKM menjadi ajang ujntuk memperkaya diri juga sebagai ajang gengsi Universitas. saya rasa tujuan PKM sudah merambah kemana-mana, but saya sangat apreciate sekali usaha Kemenristek Dikti dalam menumbuhkan kreativas mahasiswa sejak dini sudah berhasil, Namun apa selanjutnya (masih tanda tanya) besar??
[Solusi Ala-ala]
Hai Bapak Menteri Ristek Dikti, bagaimana jika yang didanai adalah proposal/ide yang sudah berjalan saja? karena tidak sedikit juga mahasiswa yang telah menjalankan penelitian/pengabdiannya untuk masyarakat, tetapi kadang mereka berhenti karena tidak mendapatkan dukungan. Jika Dana tersebut diberikan pada peneliti muda Indonesia untuk lebih mengembangkan kan produk/penelitian/pengabdiannya saya rasa meraka akan sangat senang, sehingga usaha mahasiswa dan usaha Kemenristek Dikti tidak hanya isapan jempol semata. Usaha/penelitian meraka bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, lebih jauh lagi bermanfaat untuk Rakyat Indonesia tidak hanya tumpukan kertas yang tersimpan rapih di rak perpustakaan.Â
Terima Kasih telah berkenan meluangkan waktunya untuk membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H