Kampus mengajar merupakan program yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kampus mengajar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengembangkan diri dan belajar melalui aktivitas di luar perkuliahan. Kegiatan ini juga menjadi bekal dan gambaran kecil bagi mahasiswa mengenai kondisi pembelajaran pada pendidikan dasar akibat terjadinya pandemi. Mahasiswa diharapkan untuk dapat mendampingi atau membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar terutama yang berkaitan dengan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi serta membantu administrasi sekolah.
Program kampus mengajar angkatan 3 berjalan kurang lebih selama 5 bulan dimulai pada awal bulan Feberuari hingga akhir bulan Juli. Sebelum penerjunan mahasiswa diberikan pembekalan selama satu bulan melalui kanal Youtube Ditjen Diktiristek. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan arahan atau gambaran mengenai apa saja yang perlu dilakukan mahasiswa selama masa penerjunan atau penugasan.
Setelah mengikuti kegiatan pembekalan, mahasiswa kemudian diterjunkan ke sekolah sasaran yang sudah ditentukan oleh panitia kampus mengajar, penulis mendapatkan penempatan di SDN Kalong 03, Kecamatan leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selam pelaksanaan kegiatan penulis ditemani oleh 2 teman sekelompok dengan universitas dan jurusan yang berbeda, dan juga dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang sudah ditentukan oleh panitia.
Mahasiswa juga diminta untuk membuat program kerja yang dapat membantu proses belajar mengajar, administrasi sekolah dan administrasi sekolah. Salah satu tujuan besar dari program ini adalah meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa dan mencegah terjadinya learning loss akibat dampak pandemi. Penulis dan teman sekelompok melakukan analisis kebutuhan dan observasi sekolah untuk mendapatkan informasi terkait sekolah penempatan. setelah melakukan observasi, penerjunan dan mulai melakukan pelaksanaan kegiatan mahasiswa mulai mengamati dan mengetes kemampuan literasi pada tiap kelas. Kami menemukan masih banyak siswa, terutama kelas 1 sampai 4 SDN Kalong 03 kesulitan membaca dan berhitung mulai dari belum bisa membaca dan mengenal huruf sampai yang masih terbata-bata atau masih dieja.
Setelah melakukan pengamatan dan tes baca kepada siswa, mahasiswa pun membentuk program kerja untuk meningkatkan literasi dan numerasi. Yakni program kerja pembelajaran Intensif membaca dan program literasi sebelum pembelajaran. Untuk program pembelajaran intensif membaca diperuntukkan bagi siswa yang masih kesulitan dan belum bisa membaca mahasiswa akan mengajarkan membaca dilihat dari kemampuan siswa. Kami melakukan program ini selama dua minggu dalam sekali. Program literasi setiap hari rabu adalah siswa diminta membaca satu buku 10 menit sebelum pembelajaran.Â
Para guru sangat mendukung program kerja yang mahasiswa lakukan dan berharap kemampuan membaca siswa dapat berkembang dengan adanya program kerja tersebut. Kami juga menyisipkan games seperti tebak kata, susun kata, dan melengkapi kata selama pembelajran yang berhubungan dengan literasi. Untuk pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi kami melakukan pembelajaran yang menyenangkan selama di kelas seperti menyisipkan game numerasi dan melakukan quis atau tebak-tebakan numerasi serta pertanyaan yang meminta siswa untuk berhitung. Dari pengamatan mahasiswa siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi selama pembelajaran sehingga membantuk pembelajaran yang menyenangkan.